Liputan6.com, Washington DC - Bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) asal Partai Republik Donald Trump kembali mengumbar pernyataan kontroversial. Kali ini dia menyebut akan mengalahkan Hillary Clinton dan melaju ke Gedung Putih dengan mudah.
Hillary Clinton adalah lawan berat Trump. Istri Presiden ke-42 AS Bill Clinton tersebut maju melalui Partai Demokrat.
Pernyataan kontroversial Trump diucapkan usai memenangkan pemilu primary AS di New Hampshire. Pria yang tak punya pengalaman di dunia politik itu mengaku yakin, dirinya bisa mengalahkan Clinton, berdasarkan hasil jajak pendapat.
"Jajak pendapat terakhir memperlihatkan saya bisa mengalahkan Hillary Clinton dengan sangat mudah," kata Trump seperti dikutip dari BBC, Jumat (12/2/2016).
Baca Juga
Advertisement
"Saya katakan, saya bisa menang di New York, kalian tahu jika melihat peta politik AS cuma ada enam negara bagian penting, kamu harus menang di 1 dari 6 negara bagian ini," ucap dia.
Trump mengaku langkahnya maju ke Gedung Putih tak bakal terbendung. Sebelum bertarung dengan calon Demokrat, pengusaha nyentrik itu harus memenangkan konvensi Republik.
Sebelumnya dalam pemilihan kaukus di Iowa, Hillary Clinton menjadi kandidat capres terunggul dari kubu Demokrat. Sementara Ted Cruz unggul di antara kandidat Republik.
Namun, dalam primary di New Hampshire, pemenang baru muncul. Donald Trump dari Republik dan Bernie Sanders dari Demokrat.
Ancam Kim Jong-un
Bukan cuma mengatakan bakal mengalahkan Hillary, Trump juga melancarkan kalimat kontroversial lain. Dia mengatakan siap mengenyahkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dari muka Bumi.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, dia menyebut siap menggandeng China. Trump menganggap Tiongkok adalah negara yang punya kendali penuh atas Korut.
"Kita akan membuat China menghilangkan dia (Kim Jong-un) secepat mungkin," ucap Trump.
Meski mengatakan ingin menghilangkan Jong-un, Trump tak memungkiri kalau Pemimpin Korut itu tak bisa dipandang sebelah mata.
Oleh sebab itu, dia memilih tak mau berkomentar banyak ketika ditanya apakah ia akan terlibat dala, upaya 'pelenyapan' Jong-un.
"Kalian tahu, aku sudah banyak mendengar hal buruk tentang dia. Pria itu begitu jahat dan jangan pernah remehkan dia," ucap Trump.
"Setiap pria yang mewarisi kekuasaan dari ayahnya, terancam oleh jenderal-jenderal yang mengelilinginya. Mereka ingin merebut posisinya," tegasnya.