Bambang Soesatyo: Munas Golkar Maret atau April 2016

Sebaiknya musda-musda dihentikan karena ini sedang dalam proses monatorium Munas Golkar.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 12 Feb 2016, 14:37 WIB
Aburizal Bakrie (kanan) dan Agung Laksono saat menghadiri Rapat Pengurus Harian Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (4/2/2016). Rapat pengurus ini adalah pertama kalinya setelah perselisihan antar dua kepemimpinan.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Dua kubu Partai Golkar sepakat menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) dan memilih ketua umum yang baru. Waktu penyelenggaraan munas mulai dibicarakan dan kemungkinan digelar akhir Maret atau awal April 2016.

"Belum ada keputusan terkait munas Golkar, karena kami belum rapat pleno kepengurusan munas Riau. Ada wacana Maret tanggal 15, ada April. Saya pribadi berpandangan, selesaikan dulu masalah plt-plt (pelaksana tugas) di daerah, sebab ini memerlukan waktu," kata Bendahara Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Bambang Soesatyo saat dihubungi di Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Di DPP Golkar, kata Bambang, sudah ada pertemuan 4 mata antara ketua umum Golkar 2 kubu yakni Aburizal Bakrie atau Ical dan Agung Laksono. Hasilnya, disepakati munas tetapi waktunya belum diputuskan.

"Pak Ical dan Pak Agung sudah 1 pandangan, sudah sama. Kalau tidak, ini ribut lagi. Yang terpenting adalah sudah ditemui kesepakatan bahwa musda-musda itu dihentikan. Kemudian yang sudah terlanjur itu, kembali kepada kepengurusan sebelum konflik ( kepengurusan munas Riau)," ujar Ketua Komisi III DPR ini.

Bambang menegaskan, sebaiknya musda-musda dihentikan karena ini sedang dalam proses monatorium jadi tidak boleh ada musda-musda di seluruh Indonesia.

"Dasarnya adalah munas Riau. Kalau ada musda-musda, harus persetujuan rapat pleno," papar Bambang.

"Kalau ada kasus-kasus, meninggal dunia, pindah partai, pidana, maka kepemimpinan ada di plt. Tapi plt tidak punya suara, maka harus dirapatkan di pleno, segera didorong untuk dilaksanakan musda, berdasar kesepakatan DPP munas Riau," tambah dia.

Dari 533 DPP, sambung Bambang, hanya ada 6 sampai 8 DPD. "Di DKI Jakarta kan ada 1 yang meninggal, maka dipegang plt (kepemimpinannya). Makanya harus musda tapi diputuskan lewat pleno," imbuh Bambang.

Bambang mengaku belum tahu kapan akan dilakukan rapat pleno, bisa jadi pekan depan dan pelaksanaan musdanya nanti serentak. "Minggu ini mungkin sudah mulai dikeluarkan surat edaran musda," kata dia.

Soal calon ketua umum (caketum) Golkar, Bambang menyebutkan, kemungkinan ada 3 nama yang serius untuk maju.

"Setya Novanto, Akom (Ade Komaruddin), dan Aziz Syamsuddin. Hanya 3 yang serius karena 3 itulah yang timnya sudah bergerak ke daerah-daerah menggalang dukungan untuk mengikuti pertempuran 30 persen. Yang lainnya kita belum lihat. Ini berdasarkan laporan teman-teman di daerah," kata Bambang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya