Liputan6.com, Jakarta Musik bukan hanya obat pereda stres atau pembangkit mood. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Cleveland Clinic Foundation di Ohio, musik juga memiliki kekuatan menyembuhkan bahkan hanya dalam waktu beberapa jam.
Seperti dilansir Onlymyhealth, Sabtu (13/2/2016) peneliti menemukan, orang yang mendengarkan musik selama satu jam sehari selama seminggu, melaporkan penurunan nyeri sendi (sekitar 20 persen), depresi dan cacat dibandingkan dengan sekelompok orang yang tidak mendengarkan musik.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya itu, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Advanced Nursing ini juga mencatat, orang yang mendengarkan musik klasik bisa meredakan nyeri sendi karena osteoarthritis. Selama sesi penelitian, orang yang mendengarkan musik juga merasa nyaman dan detak jantung lebih lambat.
"Otak bereaksi terhadap musik yang Anda dengarkan dan merangsang area otak yang melepaskan obat penghilang rasa sakit alami tubuh. Daerah otak itu disebut the periaqueductal gray (PAG) atau pusat otak yang mempengaruhi sistem opioid kita sendiri," kata peneliti.
Selain itu, musik juga menghentikan area otak yang disebut amigdala, fungsi yang membawa emosi negatif seperti stres. Musik mengalihkan perhatian Anda dari rasa sakit tanpa efek samping.
Dalam penelitian yang dilakukan Florida Atlantic University College of Nursing di Boca Raton, musik bermelodi lambat cenderung memiliki efek pengobatan. Terapis musik juga menemukan pola pernapasan menjadi seirama dengan musik, demkian juga dengan detak jantung yang jadi seirama dengan tempo musik. Mereka yang mendengarkan musik saat sakit memiliki sekitar 70 denyut per menit.