Liputan6.com, Jakarta - Korban pembunuhan misterius Akseyna Ahad Dori dikenal sebagai mahasiswa yang pintar namun tidak ambisius.
Diki, Mahasiswa semester VI Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia mengatakan, setahun lalu dia dan Akseyna satu kelompok untuk mata kuliah Struktur dan Fungsi Tumbuhan (Strukfum). Diki dan 4 teman yang lainnya menganalisa anatomi tumbuhan-tumbuhan.
Di tengah penelitian itulah Akseyna dibunuh.
"Saya satu kelompok sama Akseyna di (mata kuliah) Strukfum. Satu kelompok ada 6 orang, termasuk Akseyna. Praktik Strukfum itu satu semester kayak kelas gitu," ujar Diki kepada Liputan6.com, Depok, Jumat (12/2/2016).
Diki mengakui kepintaran Akseyna. Namun, Akseyna tak pernah berupaya mendominasi kelompok dengan kelebihannya.
Hal itulah yang membuat Diki senang satu kelompok dengan Akseyna. Dalam kenangan Diki, ia sempat beberapa kali menanyakan materi kuliah yang kurang ia pahami dan Akseyna mengajarinya baik dengan argumentasi maupun diskusi.
Baca Juga
Advertisement
"Dia (Akseyna) asyik kok orangnya. Saya kalau ada materi yang kurang tahu, tanya ke dia. Kalau nggak cocok, kita juga bisa (beradu) argumen, diskusi. Saya rasa Akseyna dekat dengan semua," kata Diki.
Perempuan teman Diki yang enggan disebut namanya menambahkan, jumlah mahasiswa angkatan Akseyna hanya sekitar 20 orang. Sehingga wajar bila saling kenal.
Perempuan berjilbab ini mengaku mengenal Akseyna meski tak pernah sekelas. "Kalau untuk kenal, ya kami kenal semua. Karena angkatan kami cowoknya sedikit, lebih banyak ceweknya," ujar dia.