Liputan6.com, Jakarta Infeksi virus Zika pada ibu hamil di Brasil dicurigai berhubungan dengan kelainan ukuran otak dan kelainan saraf pada anak yang dilahirkan. Namun di Indonesia sendiri hingga kini infeksi virus Zika bersifat ringan.
"Sekali lagi di Indonesia sejauh ini infeksi virusZika sifatnya ringan, ya... Jadi buat Indonesia belum menjadi masalah nasional. Tapi bukan berarti lengah, kita tetap harus waspada," terang Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Amin Soebandrio di RSPI Sulianti Saroso pada Jumat (12/2/2016).
Baca Juga
Advertisement
Seperti kasus infeksi virus Zika yang tidak sengaja ditemukan di Jambi pada 2015 lalu, pria berusia 27 tahun tersebut sembuh dengan sendirinya.
Menurut Soebandrio, gejala orang yang terinfeksi virus yang ditularkan nyamuk ini memang seperti demam berdarah dengue (DBD) namun lebih ringan. Seperti demam, nyeri sendi, muncul ruam merah, dan terkadang disertai mual.
Ringannya gejala yang ditimbulkan oleh virus Zika pun diutarakan staf WHO Country Office Indonesia, dr. Marlinggom Silitonga MEpid. Kematian yang disebabkan infeksi virus Zika masih nol persen.
"Gejala biasa ringan dan bisa sembuh dalam dua sampai tujuh hari. Pengobatan cukup diatasi gejalanya, banyak minum dan istirahat," tutur Marlinggom.
Marlinggom pun mengingatkan masyarakat tak perlu khawatir dengan virus Zika asalkan sudah melakukan dengan baik pemberantasan sarang nyamuk. Sama seperti yang dilakukan ketika melawan DBD yakni dengan 3M (menguras, menutup tempat penyimpanan air, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air0, serta melindungi diri dari gigitan nyamuk.