Liputan6.com, Bali - Serangan merupakan sebuah pulau kecil di wilayah Kota Denpasar, Bali. Kelompok nelayan pulau ini punya kegiatan rutin yaitu merawat ekosistem setempat. Salah satunya, membangun tempat pembibitan terumbu karang.
Dulu, kegiatan para nelayan Serangan, jauh berbeda. Sosok di belakang perubahan pola pikir para nelayan dan pendiri kelompok nelayan Pulau Serangan adalah seorang nelayan sederhana, I Wayan Patut.
Setidaknya sejak tahun 2000-an, Patut tak lelah mengajak para nelayan untuk merawat dan memperbaiki lingkungan yang waktu itu tampak mulai rusak.
Baca Juga
Advertisement
Patut merupakan lulusan sekolah menengah kejuruan. Namun, ia ingin para nelayan di tempat tinggalnya semakin maju dan berpandangan semakin luas.
Bukan hanya terumbu karang, perhatian Wayan Patut dan kelompoknya juga tercurah pada pelestarian kuda laut setempat. Melalui jalan coba-coba, ditambah pengetahuan sebagai nelayan, sejak tahun 2006 kelompok ini menangkar 2 spesies kuda laut.
Dan dari tahun 2010 sampai sekarang, kelompok nelayan Serangan melepas lebih dari 15 ribu kuda laut dewasa ke perairan Pulau Serangan.
Wayan Patut tidak pernah berhenti berinovasi. Dengan bekerja sama dengan sejumlah pihak, Wayan Patut mengembangkan kawasan ekowisata. Di sini, para wisatawan bisa mengenal ekosistem laut melalui program terumbu karang asuh.
Kini, sepak terjang Wayan Patut telah diakui. Patut mengantar kawasan Serangan meraih penghargaan Adipura di tahun 2011. Pria berusia 45 tahun ini juga tidak akan berhenti mewariskan alam yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Saksikan kisah Wayan Patut dalam membangun kepedulian lingkungan nelayan dikampungnya dalam Sosok Minggu Ini yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (14/2/2016), di bawah ini.