Jaring Penggemar Asia, NBA Gempur Sosial Media

Upaya NBA menjaring pengemar lewat sosmed sejauh ini berjalan positif. Mereka baru saja mendapat satu miliar di sosial media.

oleh Thomas diperbarui 14 Feb 2016, 16:30 WIB
Commisioner NBA Adam Silver (Liputan6.com / Thomas)

Liputan6.com, Toronto - Sebagai kompetisi bola basket terbesar di dunia, NBA ingin terus memperluas jaringan mereka di Asia. Untuk itu, NBA fokus memanfaatkan sosial media untuk lebih banyak menjaring fans dari Asia termasuk Indonesia.

Sosial media akan dimaksimalkan oleh NBA terutama untuk menjaring lebih banyak fans dari negara dimana bola basket bukan olahraga nomor satu.

Apalagi banyak anak muda yang aktif di sosial media. Situasi ini sejalan dengan mayoritas penggemar NBA yang lebih banyak berusia di bawah 35 tahun.

Baca Juga

  • Menpora: Rio Haryanto Dipastikan Bisa Tampil di F1
  • Valentino Rossi Ungkap Rencana Masa Depan di MotoGP 
  • Pesta Gol Persib Warnai Debut Dejan Antonic

"Saya rasa sosial media merupakan contoh sempurna agar kami bisa cepat menghasilkan di pasar dimana kami tidak pernah memainkan pertandingan di sana dan dimana bola basket bukan olahraga tradisional," ucap Commisioner NBA Adam Silver dalam jumpa pers sebelum NBA All-Star Saturday Night, yang turut dihadiri Liputan6.com.

Upaya NBA menjaring pengemar lewat sosmed sejauh ini berjalan positif. Mereka baru saja mendapat satu miliar di sosial media. Pencapaian ini membuat NBA menjadi liga olahraga profesional pertama yang memiliki followers lebih dari satu miliar.

"Saya pikir ini hanya sebuah tonggak luar biasa. Ini berarti orang-orang dapat terhubung dengan kegiatan kami termasuk event All-Star dengan beragam cara selain menonton pertandingan," lanjut Silver.

Di Indonesia sendiri, NBA aktif menyapa penggemar bola basket di Twitter, Facebook hingga LINE. "Kami di Indonesia punya LINE. Disana banyak konten menarik agar fans merasa lebih dekat dengan NBA. Kami punya dua macam stiker pemain dan legenda NBA," kata perwakilan NBA Asia kepada Liputan6.com.

NBA sebenarnya berniat menggelar lebih banyak pertandingan di luar Amerika Serikat dan Kanada. Namun terkendala banyak hal. Salah satunya karena bakal menguras fisik pemain bila harus melakukan penerbangan nan jauh ke Wilayah Eropa atau Asia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya