Liputan6.com, Jakarta - Salah satu kerabat pengguna Go-Jek mengeluhkan perilaku tak senonoh yang diduga dilakukan oleh driver ojek online. Keluhan itu diungkapkan dalam sebuah media sosial.
Dalam Path yang beredar di media sosial, Minggu (14/2/2016), disebutkan kejadian pelecehan tersebut. Kakak korban menuturkan pelecehan itu terjadi saat adik perempuannya menggunakan jasa Go-Jek dari sekolah menuju rumah.
Di tengah perjalanan, sang driver menceritakan masalah seks kepada adiknya. Namun hal itu tidak ditanggapi dengan mendiamkan percakapan tersebut. Meski begitu, hal konyol justru dilakukan sang driver ketika sampai di tempat tujuan.
Baca Juga
Advertisement
"Saat adik saya membayar, sang driver yang berinisial I, berani memegang dan menahan tangan. Yang di sana adik saya mencoba mendorong driver tersebut untuk melawan," tulis sang kakak dalam sebuah media sosial.
Atas kejadian itu, ia dan keluarga sangat kecewa dengan perilaku driver Go-Jek seperti ini. Ditambah lagi saat pihaknya mengadukan kejadian ini kepada pihak Go-Jek. Perusahaan ojek online itu dianggapnya tidak menanggapi aduan itu secara serius.
"Ini dibuktikan dengan lambatnya tanggapan dan tidak mau mengonfirmasi sanksi apa yang diberikan Go-Jek kepada sang driver."
Terkait hal ini, Go-Jek mengaku menyesali kejadian yang tidak menyenangkan tersebut. Pihaknya berterima kasih atas laporan ini.
Untuk mengusut kejadian itu, Go-Jek berkomunikasi dengan pengguna pada Sabtu 13 Februari 2016 di kantor Go-Jek, Kemang, Jakarta Selatan. Selain itu, juga telah ditelusuri insiden ini dengan seksama.
"Oknum driver bersangkutan juga telah mengakui perbuatannya. Kami selaku institusi tidak dapat mentolerir kejadian ini dan telah mengambil keputusan tegas dengan memutuskan kerja sama dengan pelaku," kata manajemen Go-Jek dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Minggu (14/2/2016).
Tindakan tersebut dinilainya sangat bertentangan dengan prinsip utama Go-Jek dan telah melukai dedikasi ratusan ribu mitra driver lain yang terus berupaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang.
Di lain pihak, kasus ini hendaknya dijadikan pelajaran dan peringatan bagi para mitra driver bahwa tindakan serupa tidak dapat ditolerir dan pelakunya pasti langsung ditindak tegas.
"Laporan dari pelanggan dan respons yang cepat dari divisi pelayanan pelanggan membuat kasus ini ditangani dengan cepat dan memuaskan. Ini bukti pentingnya kemitraan yang solid antara Go-Jek dengan pelanggan dan masyarakat luas untuk saling melindungi dan melayani," demikian manajemen Go-Jek.