Liputan6.com, Jakarta - Polsek Metro Gambir Jakarta mendalami kasus perampokan karyawan Telkom di Metro Mini yang tengah melaju. Bagus Budi Wibowo, karyawan Telkom itu meninggal dunia setelah terjatuh dari Metro Mini. Ia diduga didorong para perampok.
Sopir Metro Mini, Muhammad Sasih, mengaku tak menyadari ada perampokan di atas Metro Mini yang ia supiri. Warga Jakarta Selatan ini baru menyadari ada perampokan saat melihat kaca spion busnya.
"Sekitar daerah sebelum lampu merah Kebun Sirih kalau dari HI (Bunderan Hotel Indonesai), saya lihat dari kaca spion ada yang terjatuh," ujar Sasih dalam keterangannya pada pihak kepolisian dalam interogasi lanjutan, Minggu (14/2/2016).
Perampokan itu terjadi pada Kamis (11/2/2016) sore, sekitar pukul 17.00 WIB.
"Saat itu ada 6 orang penumpang di dalam Metro Mini selain sopir dan kernet. Satu orang naik dari Pasar Minggu, satu lagi korban dan empat orang naik di HI," tulis keterangan itu.
Baca Juga
Advertisement
Sesaat setelah kejadian keempat orang tersebut berteriak "maju, maju, maju" namun karena supir melihat dari kaca spion ada yang terjatuh akhirnya Metro Mini berhenti.
"Lalu keempat orang tersebut turun dan langsung naik Kopaja 502 arah Monas," lanjutnya.
Setelah melihat ada yang jatuh, sopir beserta satu anggota polisi lalu lintas yang ada di lokasi langsung membawa korban menggunakan Metro Mini ke RS Budi Kemuliaan.
"Namun karena penuh, korban dibawa ke RSCM," kata Hani Buntari, rekan sekantor korban.
Manajer di [Telkom ](2422137/ "")itu sempat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Ia akhirnya mengembuskan nafas terakhir pada Sabtu 13 Februari 2016 kemarin sekitar pukul 17.45 WIB.