Liputan6.com, Jakarta - Beberapa keterangan baru diperoleh polisi saat interogasi lanjutan terhadap sopir Metro Mini S 640 terkait kasus perampokan terhadap karyawan PT Telkom saat minibus tersebut tengah melaju. Bagus Budi Wibowo, karyawan Telkom itu meninggal dunia setelah terjatuh dari metro mini trayek Pasar Minggu-Tanah Abang tersebut.
Sasih, sopir Metro Mini itu sebenarnya pernah diperiksa seusai kejadian. Namun, polisi kembali memeriksa Sasih untuk lebih mendalami kasus perampokan pegawai Telkom yang akhirnya meninggal dunia itu. Korban diduga didorong para perampok.
"Dugaan sementara, korban (karyawan Telkom) dirampok oleh gerombolan preman. Namun kami belum bisa memastikan apakah mereka pemain lama atau pemain baru," ucap Kapolsek Metro Gambir Ajun Komisaris Besar Bambang Yudhantara Salamun kepada Liputan6.com, Minggu (14/2/2016).
Baca Juga
Advertisement
Saat berita ini ditulis, Kantor Polsek Metro Gambir tampak sepi. Namun, Kapolsek yang dihubungi melalui bawahannya menjelaskan, kasus perampokan terhadap karyawan Telkom itu ditangani dengan serius.
"Saat ini anggota saya tengah di kawasan Lapangan Banteng, mereka tengah mengorek keterangan tambahan," ucap Bambang.
Meski belum mengantongi ciri-ciri pelaku, beberapa kelompok preman 'pemain lama' tengah diintai polisi.
Dari informasi yang dihimpun, karyawan Telkom itu dirampok ketika naik Metro Mini S 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang pada Kamis 11 Februari 2016 petang. Di dalam bus yang tengah sepi itu, empat orang mendekatinya dan merampok Budi. Usai merampok, mereka diduga mendorong Budi.
Budi terlempar keluar dan kepalanya membentur aspal. Kernet dan sopir telat menyadari itu. Saat ada orang yang terlempar dari bus, sopir langsung menghentikan laju bus dan menolong korban.
"Saat itulah pelaku turun dan kabur," ungkap Bambang.
Budi sempat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Karyawan Telkom itu akhirnya menghembuskan nafas pada Sabtu 13 Februari 2016 sekitar pukul 17.45 WIB.