Cerita Peter Pan dan Doping Seks Bersama 600 Wanita

Status pemain Real Madrid membuat Antonio Cassano bisa dengan mudah menggaet wanita.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 15 Feb 2016, 07:50 WIB
Antonio Cassano memperkuat Real Madrid selama dua musim (2006-2008). Namun, Cassano tidak pernah mendapatkan kepercayaan untuk mengisi posisi inti Los Merengues yang memang bertabur bintang. ((AFP/Philippe Desmazes)

Liputan6.com, Sampdoria - Mantan pemain Real Madrid, Antonio Cassano, merasakan efek dahsyat seks sebelum turun bertanding Dia mengaku, berhubungan intim menjadi doping untuk meningkatkan performa di lapangan hijau.

Sejak berusia 20 tahun, pemain berjuluk Peter Pan itu telah kecanduan seks. Bahkan, setiap hari dia ingin menyalurkan hasrat biologisnya itu. 

Namun, tentu saja Cassano ketika itu masih memendam nafsu. Hingga tiba waktunya, dia bisa dengan mudah menggaet wanita untuk menemaninya tidur ketika memperkuat Real Madrid musim 2006 - 2008. 

Baca Juga

  • Philo Armand Siap Berduet dengan Luca Ghiotto
  • Dramatis, Arsenal Gebuk Leicester di Menit Akhir
  • Toure Sebut 2 Target Realistis ManCity Musim Ini

Pada 2012, muncul pengakuan si pemain bahwa dia telah meniduri sedikitnya 600 wanita. Bahkan pagi pukul 06.00 di hari pertandingan, Cassano melakukan ritual seks dengan teman wanitanya di hotel guna menjaga performa. "Saya telah tidur dengan 600 wanita," ujarnya.

Mungkin, salah satunya Stefania Orlando, model seksi Italia yang sempat menjadi 'pacar' resmi Cassano?

Stefania Orlando

"Ketika Anda berusia 20-an, Anda menyukai lawan jenis dan ingin berhubungan seks setiap hari. Dan saya mendapatkan kesempatan itu, ketika saya mengatakan, 'Cassano, pemain Real Madrid'," ungkap pemain 33 tahun ini, seperti dilansir dari The Sun.

Ketika memperkuat Madrid, Cassano bisa dengan bebas keluar masuk mess pemain dengan membawa wanita. Pasalnya, pelatih dan pemain tidur di lantai berbeda. "Jadi kami (pemain) bisa melakukan apa saja dengan bebas di kamar tidur," ucap dia.

Cassano mengakui, bila tidak menjadi pesepak bola terkenal, sulit baginya menuntaskan keinginannya berhubungan intim dengan banyak wanita. "Bila saya berprofesi lain, tidak ada wanita yang mau tidur dengan saya. Mereka akan membuang muka di depan saya, bahkan ibu saya sendiri. Saya pria baik, tapi tidak tampan," katanya.


Langgar Jam Malam

Pemain yang didatangkan AS Roma dari Bari pada 2001 ini bercerita, dia sempat melanggar jam malam yang diterapkan pelatih ketika masih bermain di Roma periode 2001 - 2006.

Dia 'keluyuran' malam hari sebelum duel penting kontra Juventus pada 6 Februari 2004. Dalam pertandingan itu, dua dari empat gol kemenangan Roma dicetak Cassano.

"Malam sebelum kemenangan 4-0 atas Juventus, saya mencuri kunci tempat latihan Roma. Saya baru kembali pukul 6 pagi," kata Cassano. "Dan itu menjadi malam terbaik saya di lapangan sepak bola. Saya mencetak dua gol."

Selain gemar berhubungan badan, Cassano juga kerap melanggar aturan, terutama makan. Parahnya, dia menyantap makanan yang banyak mengandung lemak. Makan dan seks menjadi ritual wajib Cassano menghadapi pertandingan.

"Makan dan seks adalah cara ideal bagi saya untuk bersiap menghadapi pertandingan," katanya.

"Saya suka pasta, roti, permen, dan HAM. Saya melakukannya karena senang," sambung Cassano. "Ketika saya bergabung dengan Real Madrid, berat saya 93 kilogram dan tinggi saya 1,75 meter. Jadi idealnnya, berat saya 83 kg," tutur mantan pemain AC Milan dan Inter Milan ini.

Kelebihan berat badan tersebut diyakini ikut memengaruhi performa Cassano. Karier Cassano di Madrid pun meredup hingga dia dipinjamkan dan kontraknya dipermanenkan Sampdoria.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya