Tantowi Yahya: Banten Selalu Disorot karena Kasus Korupsi

Menurut politikus Partai Golkar ini, citra Banten harus diubah dari provinsi yang terkenal dengan kasus korupsi dinasti.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 15 Feb 2016, 01:12 WIB
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar), Tantowi Yahya (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Serang - Meski Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten baru akan berlangsung pada 2017 mendatang, Tantowi Yahya sudah menebar janji bagi masyarakat Tanah Jawara. Setidaknya, ada 3 program prioritas bagi dirinya jika terpilih menjadi Gubernur Banten.

"Jika saya terpilih, yang pertama saya akan lakukan adalah perbaikan infrastruktur jalan, itu yang fisiknya. Yang non-fisiknya adalah pendidikan. Yang terakhir adalah korupsi," kata Tantowi saat ditemui di Kota Serang, Banten, Minggu (14/02/2016).

Menurut politikus Partai Golkar ini, citra Banten harus diubah dari provinsi yang terkenal dengan korupsi dinasti dan banyaknya daerah yang terisolir menjadi wilayah yang sederajat dengan DKI Jakarta. Mengingat, Banten letaknya tak jauh dari ibu kota negara.

"Kita ketahui jika di Banten ini hal yang selalu jadi sorotan terutama korupsi," ujar Tantowi.

Dirinya pun berjanji tak akan melupakan jasa dan kerja pemerintahan Rano Karno yang telah membangun infrastruktur jalan di wilayah Banten Selatan. Bahkan, dia akan melanjutkan pembangunan jalan yang telah dirintis Rano hingga ke pelosok desa terpencil.

"Kalaupun saat ini tengah berjalan, harus dilanjutkan. Sehingga target saya adalah, tidak ada satu pun desa yang tidak terkoneksi, jalan harus bagus semua," jelas Tantowi.

 

Tantowi Yahya memang mengajukan diri sebagai calon Gubernur Banten, meskipun dia ditawari partainya untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Tantowi mengaku punya alasan sendiri mengapa memilih Banten.

"Ada ironi," kata Tantowi saat mengunjungi redaksi Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Kemudian dia melanjutkan, sebagai warga Banten, dia miris dengan kondisi daerahnya yang letaknya hanya beberapa ratus kilometer dari Ibu Kota. Di sana, banyak warga yang hidup di bawah garis kemiskinan.

"Setelah saya selidiki, masalahnya ternyata isolasi. Banyak yang belum tersentuh pembangunan secara utuh," ujar Tantowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya