300 Pengidap HIV/AIDS Meninggal, Manado Sediakan ATM Kondom

ATM Kondom itu diletakkan di tempat-tempat yang dinilai rawan terjadi transaksi seksual.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 15 Feb 2016, 09:36 WIB
HIV/AIDS menjadi salah satu momok menakutkan, virus yang diperkirakan mulai pada 1926 ini menular dari monyet ke manusia.

Liputan6.com, Manado - Sebanyak 813 orang mengidap HIV/AIDS di Kota Manado, Sulawesi Utara, sepanjang 2002 hingga 2015. Tiga ratus pengidap di antaranya meninggal dunia.

"Ada juga istilah lost follow up diberi obat dan dicari tidak ada di tempatnya, lost follow up 300. Saat ini masih ada sekitar 400 orang yang sedang jalani pengobatan," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado Robby Mottoh, Minggu, 14 Februari 2016.

Robby menyebut sejak Januari hingga Februari 2016 telah ditemukan 8 kasus pengidap HIV/AIDS. "Jika ditambahkan dengan kasus sepanjang tahun 2002-2015, maka totalnya 813 kasus hingga Februari 2016 ini," kata Robby.


Dinas Kesehatan, kata Robby, saat ini berupaya menekan angka penderita penyakit mematikan itu dengan berbagai kegiatan, termasuk pemeriksaan kesehatan secara gratis di seluruh puskesmas.

"Dilakukan Voluntary Counseling and Test atau VCT. Ada wawancara kemudian tes. Kalau positif, kita kirim ke rumah sakit. Kalau sudah pasti obat diberi di puskesmas gratis," ujar dia.

Robby menambahkan upaya lain yang dilakukan adalah menyediakan ATM kondom di 12 titik. Lokasinya dipilih di lokasi yang dianggap rawan terjadi transaski seksual, seperti di pangkalan ojek dan tempat-tempat hiburan.

"Imbauan bahkan penyediaan kondom juga dilakukan sebagai upaya meminimalisasi penularan HIV/AIDS," kata Robby.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya