Detik-detik Tabrakan Maut Bus Peziarah di Puncak Tewaskan 2 Orang

Salah seorang penumpang sudah merasakan firasat buruk akan terjadi kecelakaan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 15 Feb 2016, 10:01 WIB
Kecelakaan di Puncak Bogor mengakibatkan 1 orang tewas. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat. Tepatnya di Tanjakan Selarong, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Minggu, 14 Februari 2016, sekitar pukul 12.00 WIB.

Salah seorang penumpang selamat kecelakaan bus Mulya Sari Pratama di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat, Muhammad Syarif (19), menuturkan detik-detik tabrakan maut kendaraan. Sejak awal bus melaju, firasat buruk akan terjadi kecelakaan sudah mulai terasa.

Bus berangkat dari Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Syarif, salah seorang penumpang, sempat berbicara kepada penumpang lain akan firasatnya itu.

"Ada teman bilang, ini pasti bakal terjadi sesuatu," kata Syarif, salah satu penumpang bus yang selamat, Senin (15/2/2016).

Beberapa saat sebelum keberangkatan, bus yang ditumpanginya mengalami mogok. Selang 2 jam kemudian bus itu diganti dengan bus pariwisata yang baru.

Namun setelah diganti, sepanjang perjalanan bus tersebut sering oleng. Bahkan sopir terlihat kesulitan memindahkan persneling.

Benar saja, saat tiba di tanjakan Selarong, bus yang dikemudikan Barkah Maulana mengalami rem blong kemudian hilang kendali, sehingga menabrak 6 kendaraan yang ada di depannya.

"Selama perjalanan perasaan memang sudah tidak enak, oleng terus dan berisik," kata dia.

Hal senada juga diungkapkan Maman. Selama dalam perjalanan sang sopir terus diingatkan oleh para penumpang yang hendak berziarah ke empat lokasi di Kota Bogor dan Jakarta itu.

"Mang, moal kunanaon ieu teh? (Mang, tidak apa-apa ini?)" kata Maman, yang mengalami luka di kening sebelah kiri.

Namun sopir menimpalinya. "Moal, geus biasa ieu mah (Enggak, sudah biasa)," kata Maman menuturkan ucapan sopir.

Maman menyebut di bus itu ada sekitar 62 warga Kampung Ciherang, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, yang ikut rombongan ziarah ke beberapa tempat, yakni Empang, Tanjung Priok, Luar Batang, dan terakhir menghadiri maulid nabi di pondok pesantren daerah Tajur, Bogor.

"Rombongan pengajian semuanya pakai 3 bus, yang 2 bus sudah duluan jalan. Karena bus yang saya tumpangi mogok, jadi ketinggalan," kata dia.

Setibanya di tanjakan Selarong, bus bernomor polisi F 7575 WM hilang kendali dan menghantam 4 kendaraan roda empat dan 2 sepeda motor yang ada di depannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya