PBB Desak Pabrikan Buat Mobil yang Aman untuk Negara Berkembang

Dua lembaga PBB desak pabrikan otomotif memproduksi mobil yang lebih aman untuk negara berkembang.

oleh Rio Apinino diperbarui 16 Feb 2016, 07:23 WIB
Dua lembaga PBB desak pabrikan otomotif memproduksi mobil yang lebih aman untuk negara berkembang.

Liputan6.com, Jenewa - Sekretaris Jenderal PBB Utusan Khusus untuk Keselamatan Jalan Jean Todt dan kepala Komisi Ekonomi PBB (UNECE) untuk Eropa Kristen Bach menyerukan implementasi penuh dari aturan tentang keselamatan berkendara.

Hal ini mereka utarakan berdasarkan fakta lebih dari 1,25 juta orang meninggal dunia tiap tahunnya karena kecelakaan lalu lintas. Diharapkan, dengan implementasi secara sungguh-sungguh, angka ini bisa ditekan seminimal mungkin.

"Kami mendesak semua anggota PBB untuk mengambil tanggung jawab untuk meratifikasi dan menerapkan sepenuhnya instrumen hukum keselamatan jalan (yang ditetapkan) PBB," ujar dua pejabat tersebut, dikutip dari IOL, Senin (15/2/2016).

Selain mendesak pemerintah, dua pejabat ini juga meminta industri otomotif memastikan standar keselamatan diterapkan secara menyeluruh pada semua kendaraan yang dijual, terutama di negara-negara berkembang.

Untuk diketahui, 90 persen dari total kematian terjadi di negara-negara dengan penghasilan rendah dan menengah. Padahal, jumlah kendaraan di negara berkembang hanya 54 persen saja. Sisanya berada di wilayah maju seperti sebagian besar Eropa dan Amerika Utara.

Menurut UNECE, upaya yang lebih besar dari para pemangku kepentingan dan negara sama-sama diperlukan untuk membangun jalan dan kendaraan yang lebih aman.

Todt dan Bach kembali menegaskan bahwa upaya ini harus ditempuh demi menyelamatkan nyawa orang-orang yang meninggal sia-sia. "Kita harus bekerja sama mewujudkan janji yang dibuat oleh komunitas internasional untuk menyelamatkan jutaan nyawa pada 2020," tutup mereka.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya