Ini 5 Gunung Paling Mematikan di Dunia

Bukan sekadar tinggi, berbagai gunung mematikan ini juga memiliki trek yang sulit dan cuaca yang kerap berubah drastis.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 16 Feb 2016, 21:30 WIB
Video yang memperlihatkan longsoran salju yang menerjang para pendaki di Gunung Everest setelah Gempa Nepal.

Liputan6.com, Jakarta Ini bukan sekadar gunung yang tinggi, tapi berbagai gunung ini hadir dengan trek yang sulit dan cuaca kerap kali berubah drastis dalam waktu singkat. Namun demikian, banyak pendaki yang bercita-cita menapaki jejak di puncaknya.

Bukan tanpa alasan, seperti di kutip dari roughguides, Senin (15/2/2016), walau dilingkupi cuaca yang ekstrem hampir sepanjang tahun, banyak para pendaki yang tetap mencoba menjamahi gunung-gunung ini karena pemandangannya yang luar biasa indah. Lebih dari itu, berhasil menjamahi berbagai gunung 'berbahaya' ini merupakan suatu kebanggaan, meski sebenarnya banyak juga di antara mereka yang gagal. Berikut 6 gunung mematikan dengan cuaca paling ekstrem dan trek yang tidak biasa.

Gunung Denali, Alaska, Amerika Serikat

foto: roughguides.com

Memiliki tinggi sekitar 6.190 meter di atas permukaan laut, puncak gunung ini bisa dicapai dengan rata-rata waktu pendakian 21 hari. Berlokasi di Amerika bagian utara, gunung yang lebih dikenal dengan nama McKinley ini kerap dirundung cuaca ekstrem hampir sepanjang tahun. Tak hanya itu, tipisnya oksigen membuat banyak pendaki gagal menapaki puncaknya meski telah memiliki manajemen pendakian yang baik. Namun demikian, seorang pendaki yang berhasil menapaki puncaknya berkata, “Pemandangan dari puncak Gunung McKinley seperti melihat surga dari rongga jendela.”


Gunung Everest, Nepal dan Tibet

Gunung Everest, Nepal dan Tibet

foto: roughguides.com

Siapa yang tidak kenal dengan ‘keangkeran’ gunung yang satu ini. Berada di ketinggian sekitar 8.848 meter di atas permukaan laut, puncak Gunung Everest dapat dapat dijamamahi dengan rata-rata waktu 54 hari. Meski banyak orang yang merasa sanggup menapaki puncaknya, Gunung Everest masih menjadi salah satu gunung yang sulit didaki. Selain Kketinggian dan cuaca ekstrem, longsoran salju yang sewaktu-waktu bisa terjadi, masih menjadi momok yang menakutkan bagi para pendaki. Terhitung lebih dari puluhan nyawa terenggut dalam beberapa tahun terakhir.


Gunung Baintha Brakk, Pakistan

Gunung Baintha Brakk, Pakistan

foto: roughguides.com

Dengan tinggi sekitar 7.285 meter di atas permukaan laut, gunung ini memiliki kontur yang rumit. Bentuknya yang bergelombang dan dipenuhi dengan lereng, gunung ini menjadi semacam ‘surga’ bagi mereka yang gemar akan gunung bergaya ‘hardcore’. Jangan pernah main-main dengan gunung yang satu ini, jika Anda telah berada di tengah-tengah perjalanan, hal yang perlu Anda pikirkan hanyalah perjuangan untuk bertahan hidup.


Gunung Kangchenjunga, India dan Nepal

Gunung Kangchenjunga, India dan Nepal

foto: roughguides.com

Berada di ketinggian sekitar 8.586 meter di atas permukaan laut, Anda perlu rata-rata 40-60 hari untuk bisa sampai ke puncaknya. Kanchenjunga menjadi ‘kuburan’ bagi para pendaki yang tidak dibekali manajemen perjalanan yang baik. Tercatat, hingga hanya 187 orang pendaki yang berhasil mencapai puncaknya.


Annapurna, Nepal

Annapurna, Nepal

foto: roughguides.com

Puncaknya yang berada pada ketinggian 8.091 meter di atas permukaan laut, membuat puncak Gunung Annapurna hanya mampu dijamahi dengan estimasi waktu sekitar 40-50 hari. Annapurna, yang menjadi puncak tertinggi ke-10 di dunia adalah gunung yang paling mematikan. Dengan tingkat kematian pendaki sekitar 40%, saat berada di 8.000 meter di atas permukaan laut, bahkan Anda akan dinyatakan tidak selamat. Ancaman badai dan longsor yang kerap mengintai, menjadikan Annapurna menjadi gunung paling mematikan yang ada di dunia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya