Liputan6.com, Tangerang - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi menyebut Bandara Soekarno-Hatta masih menjadi pintu masuk favorit para penyelundup. Mulai dari boneka seks sampai dengan sabu.
Tolok ukur yang dilakukan adalah dengan terungkapnya 19 kasus penyelundupan dalam kurun waktu 3 bulan, terhitung sejak Desember 2015 sampai dengan Februari 2016.
"Buktinya kami bisa ungkap penyelundupan methamphetamine (shabu) saat pemeriksaan di terminal kedatangan Bandara Internasional Soetta yang dibawa 6 warga negara asing," ujar Heru.
Baca Juga
Advertisement
6 warga China itu menyelundupkan sabu seberat 4,5 kg datang menggunakan penerbangan China Airlines.
"Mereka kembali ke modus penyelundupan lama dengan menyembunyikan di dalam dinding koper, menyelipkan di dalam celana dalam dan body strapping," ungkap Heru.
Adapun komoditas lain yang ikut diselundupkan adalah 4,5 kg sabu, empat buah tengkorak kepala manusia, lima tas gading gajah dan cula badak seberat 100 kg, 1 koli sex toys, 6 koli rokok tanpa pita cukai, 2 pucuk airsoft gun, serta 8 koper cerutu berbagai merek senilai lebih dari Rp 640 juta.
Di tempat sama, Kapolres Bandara Komisaris Besar Rockye Harry Langie menuturkan pihaknya juga mengamankan 174 kilogram sabu, 136 butir ekstasi dan empat kilogram etamin selama tahun 2016 ini.
"Benar apa yang diungkapkan Pak Dirjen tadi soal modus penyelundupan yang kembali ke modus penyelundupan lama. Tapi tentunya kami tidak boleh lengah, karena biasanya mereka selalu punya modus baru yang semakin canggih untuk mengelabui Kami," kata Heru.