Sendiri, Gadis Ini Bertahan Hidup di Alam Liar Indonesia 19 Hari

Seorang mahasiswi dari Jepang memutuskan mencoba berlibur di pulau terpencil di Indonesia selama 19 hari.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 16 Feb 2016, 19:40 WIB
Seorang mahasiswi dari Jepang memutuskan untuk mencoba berlibur di pulau terpencil di Indonesia selama 19 hari.

Citizen6, Jakarta - Meski tidak memiliki pengalaman bertahan hidup di alam liar sebelumnya, seorang mahasiswi dari Jepang memutuskan untuk mencoba berlibur di pulau terpencil di Indonesia selama 19 hari.

Reikko Hori yang berusia 22 tahun dari Jepang, mencoba tinggal di sebuah pulau terpencil di Indonesia, sekitar 4.200 mil dari barat laut Australia. Selama di sana, ia hanya berbekal kaca pembesar untuk menghidupkan api, serta tombak untuk menangkap hewan buruan.

Sejatinya, Reikko sebenarnya tengah berlibur di sana: liburan dengan konsep yang unik. Ia menggunakan jasa Docastaway, perusahaan perjalanan pertama di dunia yang mengkhususkan pada pengalaman tinggal di pulau dan gurun terpencil di muka bumi.

Docastaway menawarkan berbagai paket dengan berbagai tingkat kenyamanan. Reikko telah memilih kategori yang paling ekstrem: kategori petualangan.

-
 

"Kukira sebelumnya itu pulau yang kecil, ternyata sebaliknya. Dan aku cukup takut mesti tinggal di sana selama 19 hari sendirian," ujar Reikko seperti dilansir dari Travel MailOnline, Selasa (16/02/2016).

"Ada perasaan kesepian yang begitu besar, seperti menjadi satu-satunya orang di laut. Tapi pada saat yang sama aku tertantang."

"Saat tim Docastaway meninggalkanku, aku sangat senang berada di pulau itu sendirian. Tapi kesenangan itu hanya sesaat."

"Pada hari kedua, aku mulai merasa kesepian yang menyakitkan."


Kesepian yang menyakitkan

Seorang mahasiswi dari Jepang memutuskan untuk mencoba berlibur di pulau terpencil di Indonesia selama 19 hari.

Reikko menggambarkan bagaimana ia membuat api dengan sabut kelapa serta kaca pembesar. Menurutnya, butuh waktu hingga satu jam untuk menangkap satu ekor ikan menggunakan tombak. Ia juga memanjat pohon kelapa untuk diminum.

"Aku bukan orang yang terlalu suka bergaul, tapi kini aku rasanya menghargai perasaan berada di sekumpulan orang."

"Biasanya aku lebih suka menyendiri, tapi setelah menghabiskan 19 hari di pulau terpencil, aku tidak lagi ingin kesepian."

-
 

Reikko juga menuturkan kalau kini ia merasa bahagia berada di sekitar orang lain. Ia jadi lebih memahami orang lain, tidak hanya penderitaan mereka tapi juga kebahagiaan orang lain.

Reikko mengaku sempat frustasi tinggal sendirian di sana. Terlebih, ia hanya ditemani kamera untuk merekam kegiatannya di pulau. Tapi bagaimanapun, pengalaman tersebut tak akan pernah ia lupakan.

"Kini aku ingin memberikan manfaat positif dalam masyarakat dan lebih menghargai hal-hal penting yang aku miliki dalam hidup ini."

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya