Liputan6.com, India - Masih ingat dengan ketapel? Alat terbuat dari kayu berbentuk huruf 'Y' atau bercabang dengan 2 karet yang dikaitkan pada kedua sisinya, dan menggunakan benda keras sebagai peluru.
Baca Juga
Advertisement
Seiring perkembangannya, permainan tradisional khas Jawa Barat itu tak hanya dimainkan oleh anak-anak saja, orang dewasa pun kini menggunakannya sebagai senjata.
Kegunaannya dapat dilihat oleh kepolisian di negara bagian utara India, Haryana. Ketapel mereka gunakan untuk mengendalikan massa yang mulai melakukan tindakan kekerasan, dengan bola berisikan cabai bubuk sebagai peluru.
Menurut Inspektur Jenderal Polisi negara bagian Kabupaten Hisar Anil Kumar Rao, penggunanan senjata itu ternyata jauh lebih efektif untuk membubarkan massa jika dibandingkan dengan meriam atau gas air mata.
"Ini lebih baik daripada menembakkan peluru plastik yang dapat menyebabkan cedera fatal. Senjata ini hanya akan digunakan untuk kasus-kasus yang sifatnya darurat saja sehingga kerusakan maupun korban yang jatuh bisa di minimalisir," seperti dikutip dari Oddity Central, Selasa (16/2/2016).
Jika bubuk cabai masih belum efektif, polisi akan mengganti peluru dengan kelereng.
"Peluru kelereng tak akan kami gunakan untuk massa yang menggelar unjuk rasa damai. Penggunaan hanya untuk massa yang rusuh saat menggelar demonstrasi," tambah Inspektur Kumar saat menjawab kecemasan masyarakat terkait bahaya ketapel kelereng yang dapat melukai warga sipil.
Kepada BBC, Kepala Polisi di Distrik Jind Haryana Abhishek Jorwal kembali menegaskan bahwa kelereng dan bola cabai tak akan menyebabkan kerusakan permanen, dan hanya akan digunakan untuk memaksa mundur demonstran.