Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta akan menjadikan kawasan lokalisasi Kalijodo sebagai ruang terbuka hijau.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (16/2/2016), kawasan Kalijodo dikenal sebagai tempat prostitusi dan perjudian sejak tahun 60-an.
Di salah satu lokasi padat penduduk di perbatasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara itu, banyak berdiri bangunan semi permanen. Beberapa di antaranya ditengarai sebagai wisma-wisma yang menawarkan prostitusi.
Baca Juga
Advertisement
Pemprov DKI Jakarta akan menggusur Kalijodo karena merupakan jalur hijau. Nantinya, di sana akan dijadikan ruang terbuka hijau yang dilengkapi taman dan jalan inspeksi. Ahok menargetkan penggusuran dilakukan bulan Februari ini.
Dahulu, kawasan Kalijodo kerap menjadi lokasi perayaan pesta air alias peh cun. Tradisi Tionghoa itu digelar setiap 100 hari usai Imlek, yang menjadi tempat berkumpul dan bertemunya para muda-mudi.
Kisah Kalijodo pernah diangkat dalam film Ca Bau Kan, buah karya novelis Remy Silado.
Menurut Remy, sekitar tahun 1900 banyak orang Tionghoa yang lari ke Jakarta dari negerinya karena peperangan.
Jauh sebelum Ahok akan menggusur lokalisasi Kalijodo, Pemprov DKI Jakarta yang saat itu masih dipimpin Gubernur Sutiyoso, pernah menggusur lokalisasi Kramat Tunggak. Lokalisasi itu pernah sangat populer hingga ke mancanegara.
Sedikitnya, 1.600 wanita tuna susila bekerja di lokalisasi yang ada di Kecamatan Koja, Jakarta Utara itu.
Setelah digusur tahun 1999, Kramat Tunggak berubah 180 derajat. Di sana berdiri Islamic Center sebagai pusat pengkajian dan pengembangan Islam.
Di Kramat Tunggak kini tidak pernah sepi dari kegiatan keagamaan.