Prediksi Einstein 100 Tahun Lalu Terbukti, Lalu Apa?

Penemuan gelombang gravtiasi yang diprediksi Einstein 100 tahun lalu ternyata berhasil membuka pengetahuan baru bagi manusia.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 17 Feb 2016, 10:33 WIB
Visualisasi Gelombang Gravitasi. Kredit: R. Hurt - Caltech/JPL

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, penemuan besar telah dicapai dalam bidang fisika. Gelombang gravitasi yang diprediksi Einstein 100 tahun lalu ternyata terbukti. Temuan riak-riak kecil dalam ruang waktu itu berhasil ditangkap oleh para peneliti menggunakan Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO).

Namun di sisi lain, pertanyaan baru muncul, apakah penemuan itu berdampak langsung bagi kehidupan manusia? Secara praktis, mungkin tidak ada hubungan langsung antara penemuan gelombang gravitasi dengan kehidupan manusia. Hanya saja, tak bisa dimungkiri penemuan ini jelas membuka pengetahuan baru bagi manusia mengenai alam semesta.

Lalu, dari situ akan muncul pertanyaan mengenai pengetahuan apa saja yang berhasil diungkap lewat penemuan tersebut. Untuk menjawabnya, berikut tim Tekno Liputan6.com kutip informasi dari laman Tech Times, Rabu (17/2/2016), mengenai pengetahuan baru yang bisa didapat manusia dari penemuan itu. 

1. Pandangan Baru tentang Alam Semesta

Salah satu hal paling jelas dari temuan ini adalah manusia mendapat pandangan baru dalam melihat alam semesta. Melalui temuan ini, kejadian luar angkasa dapat didokumentasikan dengan menggunakan instrumen berkelas.

Ini jelas membuka jendela informasi bagi manusia yang masih sedikit memiliki pengetahuan tentang alam semesta. Selain itu, instrumen LIGO ini mampu menyediakan komunitas ilmiah cara untuk mengetahui dan mendapatkan penjelasan lebih baik dari gelombang gravitasi.

Bahkan, seorang fisikawan populer, Brian Greene mengatakan bahwa temuan ini membuka kesempatan untuk mengamati alam semesta dengan cara berbeda, tidak lagi mendasarkan pencarian pada cahaya, melainkan gravitasi. 


Selanjutnya

2. Lubang Hitam yang Bersatu

Sebelum penelitian ini, belum pernah ada bukti nyata mengenai proses bersatunya lubang hitam yang dapat menghasilkan peristiwa lebih besar. Namun dengan menggunakan instrumen dari LIGO, fenomena yang sulit dipahami tersebut berhasil ditangkap.

Pasalnya, dengan cahaya yang minim, lubang hitam sangat sulit diamati menggunakan teleskop cahaya dan sinar X. Namun dengan LIGO, para peneliti berhasil menemukan 29 hingga 36 lubang hitam dengan massa yang lebih besar dari matahari di Bima Sakti.

Oleh karena itu, keberadaan instrumen ini jelas dapat mendukung kinerja para ilmuwan untuk mengamati objek dan aktivitas angkasa. Bahkan, bukan tidak mungkin, ketika sebuah peristiwa supernova terjadi, instrumen tersebut dapat direkam menggunakan LIGO.

3. Lengkungan Ruang-Waktu

Teori relativitas Einstein telah diuji coba oleh beberapa ilmuwan sejak pertama kali diusulkan pada 1916. Akan tetapi, beberapa konsep tersebut sangat sulit dipahami dan diamati. Salah satunya adalah konsep mengenai lengkungan ruang-waktu.

Salah satu pendiri LIGO dan ahli di bidang kelengkungan ruang-waktu, Kip Thorne mengatakan bahwa temuan ini telah berhasil menciptakan sebuah badai di struktur ruang waktu. Badai dari temuan ini sedikit demi sedikit memberi kesempatan bagi komunitas ilmiah untuk dapat mengamati peristiwa yang sangat sulit ditangkap.

(Dam/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya