Liputan6.com, Kuala Lumpur - Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar disebut berhasil melobi FIFA agar tidak membawa masalah Indonesia ke Kongres Luar Biasa FIFA di Zurich, Swiss pada (24/2/2016).
Kepastian itu didapat setelah Komite Ad-Hoc PSSI melaporkan perkembangan sepak bola nasional ke AFC di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (16/2/2016) hari ini. Agum diterima Pangeran Abdullah selaku anggota Komite Eksekutif FIFA dan Wakil Presiden AFC beserta petinggi AFC lainnya di Hotel Mandarin Oriental, Kuala Lumpur.
Baca Juga
- Menakar 7 Sirkuit yang Bakal Dijajal Rio Haryanto di F1
- Wasit Flores Tewas Ditembak Pemain di Argentina
- Kemenpora Restui Palembang Tuan Rumah MotoGP
Advertisement
Pertemuan tersebut digelar selama satu jam. Setelah mendengar laporan Tim Ad Hoc PSSI, Pangeran Abdullah menjamin masalah Indonesia tidak akan sampai di KLB FIFA pekan depan. Namun, Wakil Presiden AFC itu meminta kepada Tim Ad Hoc agar melobi pemerintah Indonesia mencabut pembekuan PSSI.
Namun bila Agum dan kawan-kawan tidak berhasil meyakinkan pemerintah, Indonesia terancam bakal mendapatkan sanksi lebih lama."Bila tidak, pada Kongres Biasa FIFA pada 12 Mei nanti, FIFA terpaksa meningkatkan hukuman tersebut," kata Pangeran Abdullah dari rilis yang diterima Liputan6.com.
Dilansir dari situs FIFA, memang pembahasan mengenai Indonesia tidak termasuk dalam agenda pembahasan KLB. Dalam daftar, terdapat tujuh agenda. Poin C nomor 6 tercantum agenda lain-lain, namun dalam poin itu Indonesia tidak masuk dalam pembahasan mereka.
Salah satu agenda FIFA mengesahkan keputusan sejumlah Komite Darurat di lima negara anggota, yakni Honduras, Maladewa, Thailand, Benin, dan Guatemala.
Filipina Serahkan Jatah Tuan Rumah AFF 2016 ke Indonesia
Pangeran Abdullah turut senang, mendengar kabar Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menpora Imam Nahrawi bersedia menemui Tim Ad Hoc. Kepastian itu didapat Agum setelah JK menghubunginya via telepon jelang berangkat ke Malaysia.
"Kami akan dipertemukan dengan Menpora untuk menyelesaikan masalah ini. Semoga hasil pertemuan dengan Pak JK dan Menpora menghasilkan langkah bagus,” ujar Agum.
Sementara itu, Mariano Aranetta selaku Komite Eksekutif AFC dari Filipina bakal memberikan jatah tuan rumah Piala AFF 2016 November mendatang kepada Indonesia. Syaratnya, Indonesia terbebas dari sanksi FIFA."Saya berharap pembekuan benar-benar dicabut." Jatah tuan rumah Piala AFF tahun ini milik Filipina dan Myanmar.
Advertisement