6 Tips Sehat Membeli Cokelat

Jika Anda seorang penggemar cokelat, tak perlu khawatir lagi hobi ini akan mengganggu kesehatan Anda. Pilih saja cokelat yang tepat.

oleh Nilam Suri diperbarui 18 Feb 2016, 09:00 WIB
Jika Anda seorang penggemar cokelat, tak perlu khawatir lagi hobi ini akan mengganggu kesehatan Anda. Pilih saja cokelat yang tepat.

Liputan6.com, Jakarta Anda seorang penggemar cokelat sekaligus pelaku gaya hidup sehat? Hal tadi tentu membuat Anda dilema, tak ingin kehilangan makanan favorit, namun tetap ingin kesehatan terjaga.

Jika Anda berhasil mendapatkan cokelat yang sehat, Anda bisa mendapat camilan manis yang bisa menurunkan kadar stres, meningkatkan gairah seks, dan membuat jantung berdetak lebih sehat.

Bahkan, sebuah studi jangka panjang yang melibatkan 25 ribu sukarelawan menemukan bahwa mengonsumsi 3,5 ons cokelat bermutu tinggi setiap hari bisa secara signifikan menurunkan risiko serangan jantung.

Sebenarnya, menemukan cokelat yang sehat tidaklah terlalu sulit. Selama Anda tahu bagaimana mencarinya.

Berdasarkan tips dari Huffington Post, Kamis (18/2/2016), inilah 6 cara sehat belanja cokelat:

1. Semakin pahit semakin baik

Istilah cokelat "hitam" (dark chocolate) bukanlah istilah yang ditentukan olah badan pengawas makanan. Hal ini membuat cokelat manapun bisa diberi label ini.

Dari sisi kesehatan, apa yang Anda investasikan ketika membeli cokelat hitam, dan bukannya cokelat putih atau cokelat susu, adalah kandungan flavanol dan polyphenol yang lebih tinggi. Keduanya adalah antioksidan yang melawan radikal jahat yang diasosiasikan dengan berbagai jenis penyakit.

Bahkan, cokelat hitam telah terbukti mengandung lebih banyak antioksidan dibanding bluberi di setiap gramnya.

Produsen cokelat sering mencantumkan persentase kokoa pada kemasan cokelat, tapi Anda akan membutuhkan setidaknya 70 persen kakao untuk mendapatkan keuntungan kesehatannya.

2. Mentega cokelat atau mentega palsu

Lemak baik di dalam cokelat yang "baik" adalah mentega cokelat. Mentega cokelat merupakan sumber dari asam stearic yang menyehatkan jantung.

Di Amerika Serikat, produsen cokelat tidak bisa memberi label cokelat pada suatu produk kecuali jika produk itu mengandung mentega kokao sebagai bahannya. Namun, mengganti sebagian mentega kakao tadi dengan minyak murah dan emulsifier sering dilakukan.

Hindari cokelat palsu tadi dengan menghindari produk-produk yang memiliki label atau nama "chocolaty," yang sebenarnya adalah istilah untuk cokelat palsu. Dan jauhilah produk-produk yang memiliki kata "partially hydrogenated" pada daftar komposisinya. Karena lemak trans tadi sering dikaitkan dengan penyakit jantung. 


Pilih cokelat batangan

3. Hindari cokelat yang sudah melalui banyak proses

Jika cokelat Anda mengalami proses dialkalisasi, buanglah. Istilah tadi mengacu pada pemrosesan kakao yang secara substansial mengurangi kandungannya yang menyehatkan jantung.

Sebuah studi di dalam Journal of Agriculture Food Chemistry menunjukkan, rata-rata kandungan flavanol yang terdapat dalam kakao alami sembilan kali lebih banyak dibanding cokelat yang sudah mengalami berbagai macam proses.

4. Pilih cokelat batangan

Kebanyakan orang mampu mengonsumsi sedikit cokelat hitam setiap harinya. Bahkan, wanita dengan riwayat serangan jantung yang dilaporkan mengonsumsi dua potong cokelat hitam bermutu tinggi setiap minggu menunjukkan penurunan risiko. Mereka menurun risikonya sebanyak 32 persen untuk kembali dirawat karena gagal jantung. Hal itu menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Heart Circulation.

Sayangnya, satu buah truffle cokelat bermutu tinggi mengandung kalori setidaknya 100 kalori, dan kebanyakan orang mengonsumsinya lebih dari satu buah. Karenanya, hindari mengonsumsi terlalu banyak cokelat dengan cara membeli cokelat batangan yang dibungkus satu persatu.

Kegiatan merobek bungkus cokelat batangan akan membuat Anda memperlambat proses konsumsi Anda, sekaligus memberi tubuh kesempatan untuk memproduksi hormon yang akan membuat Anda puas.

Fakta, orang-orang mengonsumsi camilan 41 kalori lebih sedikit jika makanan tersebut dibungkus satu per satu, menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Appetite.

5. Pilih yang sederhana

Tak dibutuhkan banyak bahan untuk membuat cokelat: biji kakao mentega kakao, gula, dan mungkin sedikit vanila. Namun tidak semua produsen membuatnya sesederhana itu.

Hindari cokelat dengan isian ekstra, dan selalu memilih cokelat dengan bahan dasar asli dan yang nama kandungannya Anda kenali.

6. Bonus buah beri

Proses ajaib yang membuat cokelat sehat tidak terjadi di tangan Anda, atau mulut Anda. Proses itu terjadi di dalam usus. Malah, riset terbaru mengatakan manfaat kesehatan cokelat diciptakan oleh bakteri baik di dalam mikrobiome Anda yang memakan cokelat dan memfermentasikannya menjadi kandungan antiinflamasi.

Memadukan cokelat dengan buah-buahan berserat tinggi bisa mendongkrak menfaat sehatnya. Tidak Ada yang bisa mengalahkan kesehatan buah-buahan segar.

Namun, perpaduan populer cokelat dengan buah beri kering dan kacang (terutama kacang mete dan pistachio) bisa membuat cokelat Anda memiliki sifat probiotik.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya