Liputan6.com, Jakarta - Kecenderungan penurunan suku bunga di negara Asia Pasifik bakal menguntungkan portofolio investasi reksa dana saham global. Lantaran dengan suku bunga rendah, maka akan terjadi pergeseran dari sebelumnya investasi di bank.
Director of Business Development PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Putut E. Andanawarif mengatakan, saat ini negara di Asia Pasifik cenderung menurunkan suku bunga untuk menggenjot perekonomian. Hal ini justru menjadi nilai plus di pasar modal.
"Dengan kondisi sekarang Asia Pasifik masih akan cenderung menurunkan suku bunga, Jepang malah negatif. Saya lihat beberapa wacana negara lain kemungkinan negatif interest rate. Bayangkan naruh uang bukan dapat malah bayar biaya," kata dia, Jakarta, Rabu (17/6/2016).
MAMI sendiri baru saja meluncurkan reksa dana Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dolar AS (Mansyaf). Reksa dana tersebut dialokasikan sebesar 80-100 persen saham syariah di 11 negara Asia Pasifik. Produk tersebut berdenominasi dolar AS.
Baca Juga
Advertisement
Unit yang ditawarkan oleh Mansyaf sebesar 400 juta unit dengan minimal pembelian US$ 10 ribu. Minimal pembelian selanjutnya sebesar US$ 100.
Sementara itu, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan pada Desember 2015. Ia menuturkan kenaikan tersebut terhitung tipis, sehingga reksa dana saham global berdenominasi dolar lebih menggiurkan.
"Tak bisa dipungkiri dengan AS pulih dengan interest rate baru naik sekali 0,5 persen tidak kerasa. Bagi investor Indonesia yang suka dolar tidak tahu investasi di mana Manshaf merupakan satu alternatif investasi menarik," kata Putut.
Meski begitu, Putut enggan menjabarkan target dana kelolaan serta imbal hasil yang ditawarkan MAMI. Ia mengatakan hal tersebut tergantung dari minat masyarakat.
"Saya tidak akan bisa jelaskan berapa target AUM Mansyaf secara detil. Saya bilang produk bagus tapi tidak bisa beli susah juga, tergantung minat daripada investor, mudah-mudahan melihat Mansyaf solusi investor harapan kita AUM Mansyaf akan membantu pertumbuhan aset MAMI secara keseluruhan ini yang kita lihat ke depan," tutur dia. (Amd/Ahm)