Liputan6.com, New York - Pernah terus merasa gerah dalam hubungan yang seharusnya membahagiakan? Jangan-jangan hubungan itu sudah "kadaluarsa", dan sudah waktunya diakhiri.
Dikutip dari laman MeetMindful pada Rabu (17/2/2016), sejumlah tanda penyalahgunaan (abuse) hubungan memang sepertinya tersamar tapi ada di hadapan Anda. Ada 6 ciri hubungan yang "beracun" dan saatnya untuk hengkang.
Baca Juga
Advertisement
Teman dan kerabat mungkin sudah berkali-kali mengingatkan tentang sejumlah ciri yang sulit dihadapi. Penulis artikel dan buku tentang hubungan, Alex J. Stevenson, Ph.D, membeberkan 6 ciri hubungan yang tidak selayaknya dilanjutkan:
1. Gerak cepat
Salah satu ciri hubungan yang tak akan bertahan bahkan sebelum hubungannya terbina adalah ketika salah satu pihak memaksa semuanya secara tergesa-gesa daripada yang seharusnya.
Calon pasangan berperilaku gencar sejak dari awal. Mereka mencoba bermalam bersama atau bahkan meminta tinggal bersama hanya setelah beberapa kali kencan.
Kalau terasa tidak nyaman dengan iramanya, ini kemungkinan merupakan tanda peringatan.
2. Cemburu buta
Orang yang abusive menunjukkan gelagat sejak awal bahwa mereka mudah cemburu dengan cara yang tak sehat. Hal ini hanya akan menjadi-jadi dan merambat bahkan kepada hubungan masa lalu yang sudah lama berakhir.
Apalagi dengan perilaku menguntit, misalnya mengawasi rumah, memeriksa telepon, atau bertanya-tanya tentang unggahan Anda di media sosial. Cemburu berlebihan bukan hal yang sehat dan merupakan ciri dari banyak masalah lain.
3. Mengendalikan uang
Pelaku penyalahgunaan (abuser) kerap ingin mengendalikan semua aspek keuangan, walaupun bukan uang yang merupakan jerih payahnya sendiri. Mereka berharap agar Anda menanggung semuanya.
Sebaliknya, ketika Anda ingin mengeluarkan uang untuk sesuatu, mereka kemungkinan mencoba mengendalikannya atau serta merta melarang pembelanjaan. Pengendalian ini nantinya merambat ke sisi-sisi lain dalam hubungan (dan kehidupan).
4. Pengasingan (isolasi)
Satu lagi ciri hubungan yang beracun adalah ketika pasangan ingin Anda mengurangi meluangkan waktu bersama dengan saudara dan teman, hingga akhirnya sepenuhnya memisahkan Anda dari orang-orang tersebut.
Semakin kerabat dan teman membahas hal ini, semakin keras usahanya mengendalikan perilaku dan tindakan Anda.
5. Menyalahkan
Seorang abuser—pelaku penyalahgunaan—akan selalu menyalahkan orang lain untuk tindakannya sendiri dan tidak pernah menerima tanggungjawab atas apa yang sebenarnya mereka mulai.
Secara khusus, hal ini terjadi ketika berada di hadapan orang-orang di muka umum dan ketika mereka berurusan dengan pihak penegak hukum.
Kisah-kisah yang mereka utarakan dari suatu masa manapun dalam hidup mereka akan membebankan kesalahan kepada semua orang yang terlibat untuk apapun yang terjadi.
Mereka terkadang mengeluhkan ada orang yang mengincar dan memanfaatkan mereka. Hal ini terjadi di semua urusan, bahkan ketika kesalahan ada di pundak mereka.
6. Komentar membingungkan
Akhirnya, satu ciri lagi hubungan yang salah kaprah adalah keadaan yang diistilahkan dengan ‘letupan gas’.
Pada dasarnya, ini adalah cara pengendalian pikiran di mana pasangan sengaja membingungkan Anda dengan cara mengarahkan supaya mempercayai bahwa semuanya adalah salah Anda. Hubungan menjadi lebih baik jika Anda berubah dan melakukan berbagai hal sesuai dengan cara yang diinginkan oleh pasangan.
Tentu saja ini tidak benar, dan hal ini membuka jalan kepada makin besarnya kendali dan penganiayaan mental dan emosional pasangan pada Anda. Gawatnya, bentuk-bentuk kendali seperti itu seringkali mengarah kepada penganiayaan fisik (physical abuse).
Namun demikian, belum tentu semua orang yang melakukan penganiayaan verbal atau emosional menyakiti pasangannya secara fisik. Dan hal inilah yang membuat kebanyakan orang tidak sadar bahwa mereka berada dalam hubungan yang tidak sehat, dan dianiaya oleh pasangan. Karena tidak ada bukti fisik yang benar-benar terlihat.