Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membantah rencana penutupan lokalisasi Kalijodo untuk mengalihkan isu kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Penutupan Kalijodo, kata Ahok, sudah direncanakan sebelum kasus RS Sumber Waras ramai dibicarakan.
"Pengalihan bagaimana? Kalijodo sudah ramai dan Sumber Waras masuk BPK kok dibilang pengalihan? Saya justru menantang, kalau kasus Sumber Waras bisa dibawa ke hukum, ya bawa. Supaya semua pertanyaan-pertanyaan bisa kelihatan," ujar Ahok di Markas Kodam Jaya, Cawang, Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Ahok meyakini, walau politikus PPP Abraham Lunggana atau Lulung terus mendesak KPK dan berupaya mencari bukti keterlibatan dirinya, hal tersebut tidak akan berpengaruh.
Baca Juga
Advertisement
Karena tidak ada bukti-bukti kesalahan dirinya dalam kasus RS Sumber Waras, Ahok menilai apa yang dilakukan oleh Lulung sebagai fitnah yang dapat dipidanakan.
"Makanya saudara Lulung itu Anda hati-hati, itu fitnah loh. Kalau fitnah seorang pejabat yang melaksanakan tugas yang masih aktif seperti saya, itu akan terkena pidana tambahan 15 persen loh," tutur Ahok.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Lulung menilai, gencarnya wacana penutupan kawasan prostitusi Kalijodo sebagai pengalihan isu dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras.
"Kalijodo pengalihan isu (RS) Sumber Waras. Karena kok media serentak memberitakan, Sumber Waras hilang. Ada apa dengan Kalijodo? Ini pengalihan isu," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa 12 Februari kemarin.