Liputan6.com, Jakarta - Karyawan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor, Rabu (17/2/2016), menggelar unjuk rasa. Akibatnya, pelayanan kepada pelanggan sempat terganggu.
Aksi dilakukan sekitar 300-an karyawan badan usaha pelat merah Kota Bogor. Aksi ini membuat pelayanan kepada pelanggan PDAM terpaksa tutup. Pantauan Liputan6.com, banyak pelanggan yang hendak membayar tagihan air dan mengajukan pemasangan baru terpaksa balik kanan alias pulang.
Adapun tuntutan para karyawan adalah meminta Direktur Utama Untung Kurniadi mundur. Mereka beralasan, sang direktur antara lain menyunat dana insentif dan arogan.
Baca Juga
Advertisement
"Direktur PDAM tidak bisa bekerja sama dengan karyawan dan sangat arogan sehingga membuat kami tidak nyaman bekerja," ujar Abdul Razak alias Jack, koordinator aksi, di halaman Balai Kota Bogor, Rabu (17/2/2016).
Dikonfirmasi terpisah, Untung Kurniadi membantah semua tudingan karyawan. Menurut dia, tidak ada pemecatan karyawan dan pemotongan insentif, upah, atau premi.
"Semua aspirasi karyawan akan saya tampung. Tapi saya tegaskan, tidak ada bentuk pemotongan apa pun. Kalau ada pemotongan maka akan saya laporkan ke kepolisian," ujar Untung.