Liputan6.com, Jakarta Aceh Selatan dikenal sebagai wilayah dengan kondisi geografis yang rawan bencana alam. Tercatat sekitar 2.355 orang warga dari lima desa di Kecamatan Trumon Raya, Kabupaten Aceh Selatan, Nangroe Aceh Darussalam, mengungsi karena air yang menggenangi rumah mereka yang diakibatkan banjir kiriman terparah dalam kurun lima tahun terakhir yang terjadi pada bulan Januari lalu.
Melihat banyaknya warga yang terkena dampak bencana, Kementrian Sosial RI memandang perlu memberi bantuan alat-alat operasional penanggulangan bencana alam agar proses bantuan ke masyarakat berlangsung lebih cepat.
Dalam kunjungannya ke Kampung Siaga Bencana (KSB) Staf Khusus Menteri Bidang Pengembangan SDM dan Program Kemensos, Prof Dr M. Mas'ud menyerahkan bantuan alat-alat penunjang operasional penanggulangan bencana alam berupa 1 unit RTU (Rescue Tactical Unit ), 7 Unit Dapur Umum Lapangan, 1 unit truk kayu, 1 unit tangki air, dan 21 unit motor trail.
Kedatangan Mas'ud disambut meriah oleh para TAGANA (Taruna Siaga Bencana) yang berbaris rapi dan semangat meneriakkan Yel-yel bak pasukan profesional yang terlatih. Walaupun terlihat kompak, ternyata para TAGANA ini merupakan relawan dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam penanggulangan bencana bidang bantuan sosial.
Peran Tagana dalam penanggulangan bencana menjadi begitu penting, karena Tagana merupakan motor sekaligus penggerak di lapangan ketika bencana terjadi. Tak hanya membantu ketika terjadi bencana, TAGANA SELAIN itu, peran Tagana tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi bencana, tapi juga penting saat pra bencana, terutama untuk kegiatan sosialisasi pengetahuan tentang kebencanaan kepada masyarakat, dan juga saat pasca bencana.
"Kementrian Sosial Republik Indonesia pada hari ini bersama-sama ingin mengajak masyarakat, TNI, Polri, tokoh-tokoh agama, pemerintah daerah, provinsi, kecamatan bahkan kementrian dan lembaga lain untuk bekerjasama mengatasi seluruh persoalan termasuk bencana sosial dan bencana alam karena Aceh memiliki permasalahan yang pelik dalam hal bencana alam.”ujar Mas'ud.
Advertisement