Bursa AS Menguat Dipicu Lonjakan Harga Minyak

Pasar saham AS melompat dipicu kenaikan tajam harga minyak.

oleh Nurmayanti diperbarui 18 Feb 2016, 04:31 WIB
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, New York - Pasar saham Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), dipimpin saham energi yang naik seiring lonjakan harga minyak dunia.

Kenaikan juga didorong data ekonomi yang dirilis lebih baik dari perkiraan membantu meredakan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi negara ini.

Melansir laman Associated Press, indeks Dow Jones Industrial Average naik 251 poin atau 1,7 persen menjadi 16.458. Sementara indeks Standard & Poor 500 naik 31 poin atau 1,6 persen ke posisi 1.926. Indeks komposit Nasdaq menambahkan 91 poin atau 2,1 persen ke level 4.527.

Indeks S&P 500 ditutup pada level terendah tahun ini, turun lebih dari 10 persen pada 2016. Namun dalam tiga hari terakhir, indeks ini telah pulih sekitar setengah dari kerugian tersebut.

Pasar saham AS melompat dipicu kenaikan tajam harga minyak. Harga minyak kembali pulih karena adanya harapan investor tentang kesepakatan internasional yang akan membatasi atau memotong produksi minyak.

Beberapa negara anggota OPEC sedang dalam pembicaraan tentang kemungkinan mengurangi produksi, meski Iran memastikan tidak akan berhenti meningkatkan ekspornya. Namun, investor tampaknya lebih memperhatikan pernyataan negara-negara lain.

Harga minyak mentah AS melonjak US$ 1,62 atau 5,6 persen menjadi US$ 30,66 per barel di pasar New York. Minyak mentah Brent, patokan untuk minyak internasional, naik US$ 2,32 atau 7,2 persen menjadi US$ 34,50 per barel di London.

Pada Selasa lalu, Rusia dan Arab Saudi sepakat untuk menjaga produksi minyak mereka di Januari. Namun kesepakatan itu hanya akan berlaku jika negara-negara anggota OPEC lainnya setuju untuk itu.

Namun Iran mengaku ingin meningkatkan produksi menyusul pencabutan sanksi. Minyak mentah AS sempat melonjak 12 persen pada Jumat pekan lalu sebagai langkah antisipasi kesepakatan, tapi harga kemudian tergelincir Selasa kemarin. Harga minyak AS telah jatuh 17 persen tahun ini.

Adapun saham energi yang mengalami kenaikan dipicu harga minyak, antara lain Chevron yang naik US$ 3,27 atau 3,8 persen ke posisi US$ 88,08 dan Hess naik US$ 2,54 atau 6,2 persen ke US$ 43,38.

Demikian pula saham teknologi yang menuai keuntungan. Ini dipimpin saham Microsoft, yang naik US$ 1,32 atau 2,6 persen menjadi US$ 52,41, dan Facebook yang naik US$ 3,63 atau 3,6 persen ke posisi US$ 105,24.(Nrm/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya