Percepat Bisnis Start Up, Jokowi Belajar dari Silicon Valley

Rencana aksi jangka menengah dan jangka panjang sudah dirancang pemerintah untuk mempercepat digital ekonomi di Indonesia, terutama start up

oleh Luqman Rimadi diperbarui 18 Feb 2016, 09:02 WIB
Startup (sujanpatel.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kunjungannya ke Silicon Valley, Amerika Serikat, Rabu 17 Februari 2016, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga bertemu dengan CEO Plug and Play Saeed Amidi. Jokowi pun punya harapan untuk pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

"Saya harap Plug and Play dapat bekerjasama dalam upaya Indonesia mencapai visi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara yang mencapai US$ 130 miliar pada 2020," ucap Jokowi dalam pertemuan ini.

Indonesia, kata Jokowi bisa belajar dari konsep aselelator dan inkubator model Silicon Valley untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, terutama bisnis start up atau perusahaan rintisan yang terkait teknologi.

Rencana aksi jangka menengah dan jangka panjang, lanjut Jokowi dilakukan Indonesia untuk dapat mendorong terwujudnya visi tersebut. Di antaranya adalah dengan pemberian akses pembiayaan bagi UMKM dan perusahaan IT baru.

Akses tersebut berupa, Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kebijakan likuiditas pasar bagi perusahaan start up.

Di samping itu juga kebijakan modal ventura yang memberi insentif dan mempermudah pembiayaan bagi pengusaha IT baru.

Plug and Play adalah perusahaan ventura yang memfasilitasi start up dan wirausaha baru di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Jokowi berharap dapat menyaksikan langkah-langkah konkrit, proyek-proyek lanjutan di Indonesia sehingga visi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara segera terwujud.

Sebelum meninggalkan kantor Plug and Play, Jokowi dan rombongan berkeliling meninjau kantor tersebut. Ia juga menuliskan "Start it up, prosper together" di dinding yang telah disediakan dan ditandatangani oleh Jokowi serta telah ditempeli foto mantan Wali Kota Solo itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya