IHSG Dibuka Naik Jelang Pengumuman BI Rate

Investor menanti hasil dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 18 Feb 2016, 09:14 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat tipis pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Investor menanti hasil dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.

Pada pembukaan perdagangan saham, Kamis(18/2/2016), IHSG menguat 33,4 poin atau 0,70 persen ke level 4798,71. Seluruh saham acuan menguat pada pagi ini. Begitu juga saham LQ45 menguat 0,91 persen ke level 843,20.

Ada 103 saham menguat 10 mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 32 saham melemah dan 42 saham lainnya diam di tempat.

 

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.803,60 dan terendah 4.784,04 pada Rabu pagi ini. Transaksi perdagangan saham cukup ramai di awal sesi.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 12.147 kali dengan volume perdagangan saham 207,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 369,2 miliar.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 42 miliar. Sementara pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 42 miliar.

Secara sektoral, dari 10 sektor hampir seluruhnya menghijau. Hanya 1 ektor yakni sektor agrikultur yang berada di zona merah. Sektor saham aneka industri memimpin penguatan dengan naik 0,90 persen, Disusul sektor saham pertambangan dan sektor saham konstruksi yang naik 0,76 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak indeks saham, antara lain saham TGKA naik 16,20 persen ke level Rp 3550 per saham, saham MEDC mendaki 8,67 persen ke angka RP 815 per saham dan saham NOBU naik 8,33 persen ke level Rp 585 per saham.

Sementara saham-saham tertekan antara lain saham DAJK turun 9,68 persen ke level Rp 112 per saham, saham PSKT tergelincir 9,66 persen ke level Rp 795 per saham, dan saham CENT susut 6,04 persen ke level Rp 140 per saham.

Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo A. Joe mengatakan, penurunan suku bunga acuan mempercepat IHSG untuk kembali menempuh level 5.000.

"BI rate kayaknya tetap, tapi kalau turun surprise," katanya.

Sebenarnya, kata Kiswoyo saat ini masih sepi sentimen. Data-data perekonomian yang telah rilis menunjukan hal yang positif dan telah direspons pasar.

Dia mengatakan, saat ini pelaku pasar masih menunggu penyelesaian laporan keuangan tahun 2015."Kebetulan memang semua bagus nggak ada yang jelek. Memang laporan tahunan dulu baru laporan kuartal I 2016," ujar dia.

Pergerakan IHSG diperkirakan pada level support 4.700 dan resistance bakal bergerak pada level 4.850.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya