Benda Mirip Rambut 'Teror' Warga Kota Terpencil di Australia

Tanaman sejenis rumput itu bahkan membumbung tinggi hingga menutupi atap rumah warga.

oleh Maria Flora diperbarui 18 Feb 2016, 13:04 WIB
Tanaman sejenis rumput itu bahkan membumbung tinggi hingga menutupi atap rumah warga.

Liputan6.com, Victoria - Seperti air bah, tumpukan tumbleweed menenggelamkan ratusan rumah di Wangaratta, sebuah kota kecil di timur laut Victoria, Australia. Tanaman sejenis rumput itu bahkan membumbung tinggi hingga menutupi atap rumah warga.

Tanaman ini biasanya dapat ditemukan di tempat-tempat yang beriklim panas dan padang pasir. Namun karena pertumbuhannya yang sangat pesat, membuat warga frustasi. Mereka menjulukinya 'hairy panic' karena bentuknya mirip rambut yang kusut.

Dengan kondisi daerah tersebut yang kering ditambah dengan datangnya suhu musim panas yang ekstrim membuat pertumbuhan tanaman ini semakin pesat.(au.news.yahoo.com)

"Ini sangat menguras fisik dan mental," kata salah satu warga Pam Twitchett kepada Prime7 News Albury, seperti dilansir dari BBC.com, Kamis (18/2/2016).

Kelelahan, itulah yang dirasakan penduduk Wangaratta karena mereka berusaha menyingkirkan tempat tinggalnya dari tanaman gulma atau pengganggu ini. 

Seorang dokter hewan bernama Richard Evan kepada BBC.com mengatakan, gulma akan mulai kehilangan toksisitasnya setelah tanaman ini mulai mengering.

Tanaman ini biasanya dapat ditemukan di tempat-tempat yang beriklim panas dan padang pasir. (BBC.com)

"Yang paling penting, itu tidak akan membunuh hewan seperti anjing dan kucing. Hanya membuat segala sesuatunya menjadi berantakan," tambahnya.

Menurut penduduk setempat, tanaman dengan nama latin Panicum effusum ini telah ada di sekitar tempat tinggal mereka dalam beberapa tahun belakangan ini. Dengan kondisi daerah tersebut yang kering ditambah dengan datangnya suhu musim panas yang ekstrim membuat pertumbuhan tanaman ini semakin pesat. 

Tanaman sejenis rumput itu bahkan membumbung tinggi hingga menutupi atap rumah warga.(BBC.com)

Dilansir dari Au.news.yahoo.com, Kamis (18/2016), diduga kondisi ini disebabkan oleh seorang petani yang telah gagal mempertahankan lahan pertaniannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya