Mitos Serampangan Seputar Teknologi yang Kadung Kamu Percaya

Umpamanya soal larangan menggunakan ponsel di SPBU.

oleh Azwar Anas diperbarui 18 Feb 2016, 20:00 WIB
Mitos seputar teknologi

Citizen6 Jakarta - Langsung saja, ada banyak mitos seputar teknologi yang kadung berkembang di Indonesia. Ironisnya, hal yang seharusnya hanya mitos terlanjur diyakini.

Umpamanya soal larangan menggunakan ponsel di SPBU. Alasan dilarang, lantaran signal ponsel dapat memicu kebakaran. Ini kemudian menjadi mitos spesial lantaran Pertamina juga turut mensosialisasikannya.

Padahal, dilansir dari The New York Times, Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat, menyatakan potensi terjadinya kebakaran yang disebabkan oleh perangkat nirkabel seperti ponsel sangat tidak mungkin alias mustahil. Semisal menyebabkan kebakaran itu bukan dari signal ponsel melainkan dari percikan api ketika baterai dilepas dari ponsel, itu pun kecil kemungkinannya terjadi.

Tidak hanya larangan ponsel di SPBU, masih banyak mitos yang berkembang di masyarakat seputar teknologi. Berikut informasi yang dapat dihimpun oleh citizen6 untuk kamu.


Tidak bisa mengambil foto dengan bagus jika resolusi kamera kecil

Mitos seputar teknologi

Meski ada sedikit benarnya dan menjadi salah satu mitos teknologi menyesatkan yang lazim ditemui di dalam masyarakat era modern, namun jika ditinjau jadi aspek fotografi, kualitas foto sebenarnya ditentukan oleh beberapa faktor yang jauh lebih berpengaruh ketimbang seberapa ukuran megapiksel.

Seperti dijelaskan dalam sebuah artikel di harian The New York Times, 'sebuah lensa kamera', sensor, belum lagi kemampuan teknik pencahayaan, komposisi, dan kendali kamera, adalah faktor-faktor yang jauh lebih penting untuk menghasilkan kualitas sebuah hasil foto.


Jika baterai gadget tidak dikosongkan dan diisi penuh maka kapasitasnya akan berkurang

Mitos seputar teknologi

Mitos ini mungkin pernah benar pada zamannya, yakni ketika teknologi masih belum begitu canggih. Katakanlah teknologi baterai jaman keemasan Nokia atawa Sonny Ericson yang belum secanggih sekarang. Kebanyakan teknologi nirkabel zaman sekarang, tidak perlu dikhawatirkan. Kebanyakan perangkat elektronik nirkabel zaman sekarang ditenagai oleh  baterai Lithium-ion yang memiliki sel polimer.


Private browsing membuat kamu tidak terdeteksi

Mitos seputar teknologi

Beberapa browser menyediakan private browsing, walau namanya beda-beda, namun fungsinya sama, menyembunyikan rekaman data penjelajah kamu. Tetapi sebenarnya, pihak penyedia layanan internet misalnya bos perusahaan, penjaga warnet tetap masih bisa melacak kegiatan kamu. Kelebihan private browsing cuma satu, yakni mencegah setiap URL yang kamu kunjungi dicatat oleh sistem web browser.


Signal penuh tanda koneksi cepat

Mitos seputar teknologi

Apakah benar jika Bar (penunjuk sinyal) full atau penuh dikatakan memiliki jaminan kualitas sinyal dan koneksi yang super cepat. Jawabannya mudah, tergantung layanan provider apa yang kamu pakai? dan paket internet apa yang kamu pilih.

Sebab bar sinyal penuh hanya sebagai penanda seberapa jauh ponsel kamu dalam jangkauan Tower BTS. Ini sama halnya dengan penggunaan Wi-Fi, meskipun sinyalnya penuh tapi banyak orang yang mengaksesnya, sudah pasti dijamin lemot.


Video game membuat anak menjadi nakal

Mitos seputar teknologi

Video game lebih tepat menjadi kambing hitam pada banyak hal termasuk kepribadian nakal seorang anak. Anak menjadi tidak berprestasi secara akademik karena kebanyakan bermain video game. Pernyataan ini mungkin ada benarnya.

Tetapi tunggu dulu, University of Glasgow pernah meneliti data selama 10 tahun dan menyatakan bahwa bermain video game tidak merubah sikap (anak-anak) secara signifikan. Faktanya, anak-anak yang bermain video game selama kurang dari sejam setiap harinya memiliki kepribadian yang lebih gembira dan tenang ketimbang mereka yang tidak bermain sama sekali. Dan satu nilai plus lagi, rata-rata anak kecil gamers lebih kreatif dan lebih berani dalam artian sebenarnya lebih percaya diri ketika tampil di depan umum.

Kendati demikian, ada penelitian yang menunjukkan bahwa bermain video game dalam jangka yang lama juga berdampak buruk, terutama jika permainannya menyulitkan. Apalagi jika permainan game itu sarat dengan unsur kekerasan ataupun mesum yang secara tak langsung akan meniru dan mempengaruhi psikologisnya. Video game memang adalah salah satu kambing hitam yang sering dijadikan oleh orang tua kalau anaknya tidak berprestasi atau berperilaku kurang baik.


Perangkat Apple dan Ubuntu kebal virus

Sebenarnya kedua perangkat di atas hanya tidak serentan Windows yang bukan berarti tidak mempan virus. Belakangan ini, di internet telah beredar virus yang secara tidak langsung dapat ditujukan untuk menyerang Mac.  

Contohnya adalah virus Macro pada dokumen Microsoft Word dan Excel. Karena Word dan Excel juga sama populernya di Mac dengan di Windows, maka virus ini juga dapat menjangkiti perangkat Mac.

Alasan mengapa Mac begitu kebal terhadap virus karena sering berolahraga dan makan teratur dikembangkan berdasarkan sistem operasi Unix, yang mencegah pengguna menjalankan dan mengutak-atik software dengan izin otentik, serupa 'Run as administrator' pada Windows. Dalam bahasa sederhana, Mac menggunakan sistem eksklusif yang tidak seumum Windows.

Sementara untuk Ubuntu, pembuat virus hanya akan berpikir dua kali untuk menjangkiti Ubuntu. Sebab Ubuntu adalah sistem yang gratis, jadi tidak ada untungnya membuat virus yang menjangkiti Ubuntu. Selain itu, juga terdapat banyak varian dari Ubuntu yang dikembangkan berdasarkan sistem open source.

(war)

 **Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya