Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dimungkiri saat ini jumlah orang Indonesia yang menggunakan layanan e-Commerce sudah cukup besar, yakni sekitar 10 juta orang. Namun nyatanya, jumlah tersebut belum sebanding dengan jumlah pengguna internet di Tanah Air yang mencapai 80-90 juta orang.
Oleh sebab itu, gap antara keduanya jelas menjadi potensi pasar yang sangat besar. Hal itu diungkapkan oleh Managing Director Facebook Southeast Asia, Kenneth Bishop, saat pertemuan perdana Lingkar Kemang, di kantor Bukalapak di Jakarta, Kamis (17/2/2016).
Dari situ, Facebook kemudian melakukan sebuah riset berkaitan dengan batasan yang membuat orang Indonesia masih enggan berbelanja online. Hasilnya, ditemukan bahwa batasan yang menjadi faktor orang Indonesia enggan bertransaksi online adalah sistem pembayaran dan masalah kepercayaan.
"Ini adalah hal unik yang kami temukan di Indonesia. Dua batasan yang berpengaruh terhadap e-Commerce adalah masalah kepercayaan dan belum semua orang memiliki kartu kredit atau debit," ujar Bishop.
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, hal ini menarik, sebab jika dibandingkan dengan negara lain yang lebih matang dalam e-Commerce, semisal Korea Selatan. Di negara berjuluk Negeri Ginseng tersebut, salah satu hal yang jadi pembatas dalam adopsi e-Commerce adalah masalah waktu yang diperlukan untuk riset lebih jauh mengenai barang yang akan dibeli.
Lebih lanjut, Bishop juga mengungkapkan bahwa masalah kepercayaan juga menjadi faktor utama seseorang di Indonesia memilih tempat berbelanja online. Lebih dari separuh responden memilih tempat belanja online yang sudah dianggap tepercaya, ketimbang layanan pelanggan yang baik ataupun keaslian barang.
Sementara itu, dari riset tersebut juga ditemukan dua faktor yang memengaruhi seseorang memilih layanan e-Commerce yang dianggap tepercaya. Pelaku e-Commerce yang bisa dikategorikan tepercaya adalah penjual yang menjual barang asli dan mendukung pembayaran yang aman.
Oleh karena itu, Bishop mengatakan sebuah merek perlu terus menjaga kepercayaan pelanggannya. Hal ini penting sebab kepercayaan adalah faktor utama dan berhubungan langsung dengan citra sebuah produk.
(Dam/Why)