Menteri Rini Ceritakan Proyek Kereta Cepat ke Warga Bandung

Keberadaan kereta cepat ini akan meningkatkan ekonomi koridor Jakarta-Bandung,

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Feb 2016, 11:05 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno (Foto: Awan Harinto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bandung - Menteri BUMN Rini Soemarno terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penting dan manfaatnya pembangunan kereta cepat, khususnya untuk rute Jakarta-Bandung.

Kali ini Rini mengajak seluruh Eselon I Kementerian BUMN dan beberapa Direktur Utama BUMN untuk berdialog dengam warga Bandung mengenai arti penting kereta cepat. Acara dialog diadakan di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung.

"Beberapa lama ini mengenai kereta cepat ramai dibicarakan dan ini kesempatan kita dapat berdialog terbuka, jadi semua yang ingin ditanyakan mengenai proyek ini, tanyakan saja, kita terbuka," kata Rini di Bandung, Jumat (19/2/2016).

Rini menambahkan dengan adanya kereta cepat ini akan meningkatkan ekonomi koridor Jakarta-Bandung, terutama di Transit Oriented Development (TOD) ataustasiunnya, yaitu di Halim,Karawang,Walini danTegalluar.


Dijanjikannya, dalam pembangunan kereta cepat akan menyerap tenaga kerja 39 ribu orang yang sebagian besar akan diserap oleh warga Jawa Barat. Sementara saat beroperasi kereta cepat ini akan menyerap 28 ribu tenaga kerja.

Menurut Rini, kereta cepat merupakan langkah awal untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam segi konektivitas antar kota besar di Indonesia di tengah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Indonesia masuk sudah masuk MeA, kita harus gerak cepat, minimal sama dengan negara lain, seperti Singapura dan Thailand. Salah satu paling utama itu konektivitas bagaimana kita tingkatkan transportasi massal, sehingga orang bisa lalu lalang dengan waktu yang cepat," papar Rini.

Turut hadir dalam acara sosialisasi tersebut diantaranya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Kadin wilayah Jawa Barat, tokoh-tokoh masyarat, dan warga Jawa Barat.‎ (Yas/Ndw)‎

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya