Serangan Udara di Irak Tewaskan 7 Bocah dan 9 Perempuan

24 orang warga sipil dilaporkan tewas dalam dua serangan udara di sebelah barat Provinsi Anbar Irak.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 19 Feb 2016, 12:06 WIB
Sabtu 8 November kemarin, sebanyak 1.500 tentara AS tambahan akan bergabung dengan 1.600 penasihat militer yang sudah berada di Irak.

Liputan6.com, Baghdad - Setidaknya 24 orang warga sipil dilaporkan tewas dalam dua serangan udara di sebelah barat Provinsi Anbar Irak. Daerah tersebut sampai saat ini masih dikuasai kelompok teror ISIS.

Keterangan itu disampaikan Jurnalis Al-Jazeera, Imran Khan yang tengah bertugas di negara yang pernah dipimpin diktaktor Saddam Husein. Dia menjelaskan, insiden yang menelan korban sipil itu terjadi di kota Heet dan Rutbah.

"Yang kami tahu ada 24 warga sipil yang tewas, korban jiwa termasuk 7 anak-anak dan 9 perempuan," ucap Imran seperti dikutip dari Al-Jazeera, Jumat (19/2/2016).

Khan menambahkan, dia tak bisa memastikan siapa yang merancang serangan. Saat di tempat itu serangan udara kerap dilakukan koalisi internasional pimpinan AS dan Militer Irak.

"Jadi kami sampai saat ini tak tahu siapa yang membawa serangan itu," papar dia.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, militer Irak dan  ISIS terlibat pertempuran sengit di kota besar Provinsi Anbar, Ramadi dan Fallujah.

Dalam peperangan tersebut kota Ramadi berhasil direbut. Sementara Fallujah masih dalam kendali penuh teroris ISIS.

Kehilangan kota Ramadi membuat ISIS geram. Mereka membalas serangan Irak dengan melancarkan bom mobil yang menewaskan 20 orang di Timur kota itu.

Sampai saat ini karena ISIS masih menebar teror. Oleh karena itu, tentara Irak terus melanjutkan operasi militernya terutama di daerah penting.

"Militer Irak masih melanjutkan serangannya di sejumlah wilayah di Irak yang mereka rasa perlu diamankan," tegas Imran.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya