Liputan6.com, Baghdad - Setidaknya 24 orang warga sipil dilaporkan tewas dalam dua serangan udara di sebelah barat Provinsi Anbar Irak. Daerah tersebut sampai saat ini masih dikuasai kelompok teror ISIS.
Keterangan itu disampaikan Jurnalis Al-Jazeera, Imran Khan yang tengah bertugas di negara yang pernah dipimpin diktaktor Saddam Husein. Dia menjelaskan, insiden yang menelan korban sipil itu terjadi di kota Heet dan Rutbah.
"Yang kami tahu ada 24 warga sipil yang tewas, korban jiwa termasuk 7 anak-anak dan 9 perempuan," ucap Imran seperti dikutip dari Al-Jazeera, Jumat (19/2/2016).
Baca Juga
Advertisement
Khan menambahkan, dia tak bisa memastikan siapa yang merancang serangan. Saat di tempat itu serangan udara kerap dilakukan koalisi internasional pimpinan AS dan Militer Irak.
"Jadi kami sampai saat ini tak tahu siapa yang membawa serangan itu," papar dia.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu, militer Irak dan ISIS terlibat pertempuran sengit di kota besar Provinsi Anbar, Ramadi dan Fallujah.
Dalam peperangan tersebut kota Ramadi berhasil direbut. Sementara Fallujah masih dalam kendali penuh teroris ISIS.
Kehilangan kota Ramadi membuat ISIS geram. Mereka membalas serangan Irak dengan melancarkan bom mobil yang menewaskan 20 orang di Timur kota itu.
Sampai saat ini karena ISIS masih menebar teror. Oleh karena itu, tentara Irak terus melanjutkan operasi militernya terutama di daerah penting.
"Militer Irak masih melanjutkan serangannya di sejumlah wilayah di Irak yang mereka rasa perlu diamankan," tegas Imran.