Menteri Rini Ingin RI Dapat Bangun Kereta Cepat di Negara ASEAN

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pihaknya sedang selesaikan feasibilty study pembangunan pabrik kereta modern

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Feb 2016, 15:02 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VI, Jakarta, Selasa (6/10/2015). Komisi VI menyetujui tambahan penyertaan modal negara (PMN) kepada 23 BUMN senilai Rp.34,32 triliun.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Bandung - Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan pemilihan China sebagai mitra pembangunan kereta cepat tidaklah salah.

Dalam pembangunan proyek kereta cepat, China menjanjikan alih teknologi mencapai 100 persen. Dengan terbukanya China terhadap teknologi pembangunan kereta cepat ini, Rini menuturkan mampu meningkatkan kemandirian Indonesia, terutama kemandirian dalam hal transportasi berbasis kereta.

Berawal dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Rini berharap dalam jangka panjang Indonesia menjadi negara‎ yang memiliki industri kereta api paling maju di Asean.

"Jadi putra putri bangsa kita giliran yang akan bangun kereta cepat di negara-negara Asean," kata‎ Rini di Bandung, Jumat (19/2/2016).

Saat ini memang di antara negara-negara di Asean, Indonesia menjadi negara terdepan dalam hal produksi kereta api. Hanya saja kereta yang diproduksi sekarang masih kereta-kereta konvensional yang pergerakannya menggunakan dorongan lokomotif.

‎Untuk beralih ke industri kereta modern, Rini mengaku tengah mengkaji pembangunan pabrik gerbong kereta modern. Kereta modern tersebut di antaranya Mass Rapit Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) dan kereta cepat.

"Kita akan bangun mula-mula untuk assembling MRT, ke depan harapannya bisa juga ke high speed train. Tapi kita sudah putuskan buat di Jawa Barat, titiknya di mana kita kemungkinan akan bangun di Purwakarta. FS (feasibilty study) sedang kita selesaikan," kata Rini. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya