Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta mengatakan bahwa pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan Metode Pendidikan Bela Negara merupakan hari kebangkitan bagi anak-anak muda. Khususnya anak muda yang selama ini dianggap telah kehilangan nasionalisme dan jatidirinya.
“Karena pada acara ini (Sosialisasi Empat Pilar MPR) para pemuda akan kembali dikenalkan pada empat pilar. Yaitu Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR. Negara Kesatuan Republik Indonesia Sebagai Bentuk Negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai
semboyan negara,” ujar Oesman Sapta saat acara Sosialisasi Empat Pilar MPR di Hotel Aryaduta Lipo Karawaci, Tangerang, Banten pada Jumat (19/2).
Advertisement
Kegiatan Bela negara menurut Oesman, sangat penting, meski bangsa Indonesia sudah memiliik anggota TNI dan Polri. Karena hingga kini ditengarai makin banyak pemuda yagg sudah mengalami kelunturan nasionalisme dan jatidiri, meski sudah ada TNI Polri terus bertambah.
"Kita butuh mengingatkan kembali Generasi muda akan nasionalisme dan jatidiri bangsa. Apalagi saat ini, ketika serang nilai-nilai dari luar terus mengalir tanpa batas", kata Oso menambahkan.
Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Dengan Metode Pendidikan Kebangsaan / Bela Negara diresmikan setelah Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta memukul gong sebanyak lima kali. Setelah memukul gong Oesman juga berkesempatan menyematkan tanda peserta secara simbolis kepada 19 orang peserta.
Acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Dengan Metode Pendidikan Kebangsaan ini diikuti 100 peserta perwakilan dari 19 perguruan Tinggi se Provinsi DKI Jakarta dan akan berlangsung dari 19-22 Februari 2016.
Ikut hadir dalam pembukaan tersebut, Ketua Badan Sosialisasi MPR Ahmad Basarah, anggota Fraksi PKB MPR M. Toha, anggota Fraksi Partai Gerindra MPR Riza Patria, serta anggota kelompok DPD Instiyati Ayus, juga Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono beserta jajaran.
(*)