Liputan6.com, Jakarta Malam puncak Puteri Indonesia 2016 telah mendapatkan 10 besar. Dari 10 finalis tersebut mendapatkan tantangan dari masyarakat terpilih. Baik dari pakar sampai kalangan selebriti.
Dari Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, 10 finalis diberikan waktu menjawab hanya 30 menit. Finalis asal Banten, Belda Amelia mendapat perntayaan apakah kehidupan berkomunitas dapat membentuk kepribadian manusia.
Advertisement
Belda menjawab pertanyaan tersebut dengan gugup dan terbata-bata. Finalis kedua adalah dari, Aceh, Khairun Nisa Zakaria. Ia mendapat pertanyaan, Memimpin atau dipimpin? Dengan tegas, finalis berjilbab ini pun memilih keduanya. "Harus punya kebijaksanaan dalam memimpin atau dipimpin," jawab Nisa.
Berlanjut ke Sulawesi Utara, Cikita Warouw. Ia mendapat pertanyaan, apa itu green lifestye? "Green Lifestyle adalah dengan mempedulikan lingkungan, cinta lingkungan, hemat listrik yang tidak dipakai," jawab Cikita.
Selanjutnya, Sumatera Barat, Intan Aletrino yang mendapat pertanyaan menyikapi era digital. Dengan pecaya diri, Intan mengatakan cara membekali diri di era globalisasi ini dengan pendidikan, rasa nasionalisme sehingga bisa bersaing di kancah Internasional.
Sementara DKI Jakarta 2, Mutia Ardi dengan tenang menjawab Mengenai HIV/AIDS dan bagaimana mengatasinya. "Saya akan lakukan edukasi akan bahaya HIV/AIDS. Edukasi kepada masyarakat akan dampak buruknya narkoba dan seks bebas," jelasnya.
Perwakilan Lampung, Felicia mendapat pertanyaan, apa arti kemenangan dan kesuksesan baginya. Di mata Felicia kemenangan dan kesuksesan adalah cara manusia melawan kegagalan dan bangkit dari keterpurukan.
Adapun perwakilan Sumatera Utara, Ariska Putri Pertiwi yang sangat percaya diri menjawab pertanyaan tentang apakah perempuan Indonesia bisa memberikan peran signifikan di dunia politik?
"Wanita bisa berperan penting di politik, tak hanya mewakili fisik, tapi mewakili gagasan yang sama dan mendapatkan hak yang sama," tuturnya.
Mewakili Bali, Sagung Karina Prabasari menjawab pertanyaan apa yang dilakukan jika mengalami kegagalan. Sagung mengatakan jika kegagalan adalah pengalaman hidup dan guru yang terbaik.
Perwakilan DKI Jakarta 1, Claudya Dara Chaerunnisa Menjawab pertanyaan adanya pepatah berkata, awal adalah penentu selanjutnya. Claudya berpendapat jika awal adalah penentu hasil akhir.
Dan terakhir adalah Sumatera Selatan, Ratih Anggraini yang yakin menjawab apa yang akan dilakukukannya membantu Hubungan international. "Saya akan melestarikan budaya Indonesia dan memperkenalkan ke mancanegara, dan budaya Indonesia bisa bersaing dengan negara lain," tutup Ratih mengakhiri sesi tanya jawab. (Fac/fei)