Satpol PP: Hanya Operasi Pekat, Tak Ada Pembongkaran Kalijodo

Meski demikian, Satpol PP siap sedia membantu jika nanti ada warga Kalijodo yang ingin pindah.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 20 Feb 2016, 07:26 WIB
Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadisantosa. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka operasi penyakit masyarakat di kawasan Kalijodo, yang langsung dibawah komando Polda Metro Jaya, ribuan aparat gabungan dikerahkan, termasuk Satuan Polisi Pamong Praja.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadisantoso mengatakan pihaknya menerjunkan setidaknya 600 personel.

"Hari ini kita kerahkan 600 personel untuk membantu aparat kepolisian," ujar Kukuh di depan pintu masuk kawasan Kalijodo, Jakarta, Sabtu (20/2/2016).

Dia pun mengingatkan, dalam operasi pekat ini tidak akan ada penertiban dan pembongkaran.

"Hari ini hajatnya Kepolisian, jadi tidak ada penertiban dan pembongkaran. Fungsi kita hanya membantu pihak polisi saja," tegas Kukuh.

Dia pun mengingatkan, pihaknya masih terikat dengan prosedur pemberian surat peringatan yang telah dikeluarkan oleh pihak Pemprov DKI Jakarta.

"Kita ini masih terikat dengan prosedur 7,3,1 (waktu lamanya SP1). Nanti saat waktunya selesai, itu baru hajat kami. Bisa 2.500 personel pas hari H kita kerahkan," ungkap Kukuh.

Dia pun juga menuturkan, jika nanti ada warga Kalijodo yang ingin pindah, maka aparatnya akan sedia membantu.

"Kalau ada warga yang ingin pindah, maka Satpol PP siap melayani. Bahkan bisa menggunakan kendaraan kami," ucap Kukuh.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya