KPU Manado: Pemilih Golput dalam Pilkada Sangat Tinggi

Komisioner KPU Manado Sunday Rompas mengakui adanya kesalahan data dalam rekapitulasi perhitungan suara berbasis C1.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 20 Feb 2016, 14:08 WIB
Pilkada di Kota Manado digelar Rabu (17/2/2016) (Liputan6.com/ Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Manado - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manado sudah menerima data formulir CI dari 811 Tempat Pengungutan Suara (TPS). Hasilnya, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Vicky Lumentut dan Mor Bastiaan dari Partai Demokrat unggul dengan 35,57% suara.

Namun, jumlah suara mereka masih kalah dengan warga yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput yaitu 48%.

"Jumlah golput memang sangat tinggi. Awalnya kami memperkirakan mencapai 50%, namun dalam perhitungan akhir tercatat 48%," ujar Ketua KPU Manado Jusuf Wowor, Manado, Jumat 19 Februari 2016.

Simpang siurnya pelaksanaan Pilkada Manado setelah penundaan pada 9 Desember 2015 serta dianulirnya pasangan calon dari Partai Golkar, yakni Jimmy Rimba Rogi dan Bobby Daud, dinilai sebagai penyebab rendahnya partisipasi pemilih.

"Secara teknis sebenarnya KPU belum siap, baik tahapan maupun anggaran. Warga juga bingung terkait kepastian pelaksanaan Pilkada. Sehingga memang jumlah yang datang ke TPS rendah," ujar akademisi dari Universitas Sam Ratulangi Manado Ferry Daud Liando.

Hasil akhir dari data C1 yang diunggah KPU di website-nya menunjukkan perolehan pasangan suara Vicky Lumentut-Mor Bastian meraup 35,57% suara, pasangan Harley Mangindaan-Jimmy Asiku 32,28%, dan pasangan Hanny Joost Pajouw-Gregorius Tony Supit mendapat 32,16% suara.


Diprotes Pasangan Lawan

Wakil Ketua Tim Pemenangan pasangan PDIP Hanny Jost Pajouw-Gregorius Tonny Rawung (HJP-Tora), Johny Anes kecewa dengan KPU Manado, yang memasang hasil rekapitulasi dan memenangkan pasangan Vicky Lumentut dan Mor Bastiaan.

Anes merujuk pada tabulasi hitungan berdasarkan hasil hitung TPS formulir C1 yang diumumkan KPU Manado lewat situs resminya di alamat https://pilkada2015.kpu.go.id/manadokota.

"Ini namanya pembodohan pada masyarakat, kami kira 6.533 suara misterius itu tidak ada dan KPU Manado harus bertanggung jawab atas opini yang sudah terbentuk," ujar Johny Anes, Sabtu.

Pasangan dari gabungan partai, Harley Mangindaan-Jimmy Asiku, yang diwakili ketua tim hukumnya Frangky Weku SH ikut menyoroti keanehan data situs KPU Manado.

"Kami apresiasi kinerja KPU, tapi kami sesalkan data yang terposting 100% karena ini telah menggiring opini masyarakat soal pemenang Pilkada," ujar dia.

KPU lanjut Frangky, seharusnya menghormati tahapan demi tahapan pleno yang kini masih berlangsung dan tidak langsung mengumumkan hasil akhir. Timnya saat ini masih intensif melakukan penyelidikan soal penggelembungan tersebut, sebagai kewaspadaan dalam pleno tingkat kecamatan dan kota.

"Kami juga sudah menemukan berbagai pelanggaran lain yang bersifat terstruktur, sistematis dan masif, setelah tahapan selesai kami kira pasangan Harley-Jimmy siap ke Mahkamah Konstitusi," tegas Frangky.

Lewat data tersebut tertera di website KPU Manado, pasangan dari Partai Demokrat Vicky Lumentut-Mor Bastian meraih suara terbanyak 66.913 suara (35,57%). Selanjutnya diikuti Harley Mangindaan-Jemmy Asiku 60.727 (32,28%) dan Hanny Pajouw-Tony Rawung 60.499 atau 32,16%.

KPU Akui Kesalahan

Komisioner KPU Manado Sunday Rompas mengakui adanya kesalahan data dalam rekapitulasi perhitungan suara berbasis C1 yang diunggah dalam situs resmi KPU Manado. Namun, kesalahan itu hanya pada data tertentu saja hingga tak akan mengubah hasil perolehan suara.

"Memang ditemui dan jumlah pengguna surat suara, namun tak ada kesalahan pemasukkan data perolehan suara," kata Sunday saat dihubungi.

Sunday mengatakan, para petugas yang memasukkan data ke KPU kurang teliti. Sejumlah data tidak dimasukkan secara akurat. Ia mencontohkan, data pemilih keseluruhan, data pemilih pria dan wanita serta jumlah surat suara.

"Ada banyak item di formulir C1, rupanya mereka hanya terpaku pada jumlah perolehan suara calon hingga mengabaikan item lain, saya kira ini hanya human error saja," tandas Sunday.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya