Liputan6.com, Jakarta - Kuasa Hukum warga Kalijodo, Razman Arif Nasution menuding petugas polisi-TNI yang berjaga-jaga di Kalijodo mencuri barang-barang milik warga, terutama minuman, rokok, dan sejumlah uang. Ratusan aparat gabungan polisi dan TNI memang berjaga-jaga di hampir seluruh sudut kawasan Kalijodo pascaoperasi penyakit masyarakat (pekat) tadi pagi.
Tudingan itu disampaikan setelah Razman meninjau Kafe Intan, milik Daeng Abdul Aziz. Kafe itu menjadi salah satu target aparat dalam operasi pekat tadi pagi.
"Kafe Intan itu penuh dengan Brimob, penuh dengan polisi berseragam. Tidur-tiduran meminum minuman yang ada di dalam. Minuman di minum. Pendingin ruangan dihidupkan. Barang acak-acakan, rokok-rokok dihabiskan. Saya datang, mereka tidur dengan enaknya," kata Razman.
Baca Juga
Advertisement
Razman mempertanyakan kinerja kepolisian dan TNI pascaoperasi pekat ini. Sebab, aparat keamanan seharusnya tetap berjaga tanpa perlu melakukan tindakan-tindakan di luar kewenangannya yang bisa dikategorikan melanggar hukum.
Razman juga tak segan menyebut polisi dan TNI sebagai perampok karena telah meminum minuman dan menghabiskan rokok di Kafe Intan. Termasuk mengambil uang di dalam kafe berlantai 3 tersebut.
"Pertanyaan saya, kalau kita cari perampok, yang merampok siapa ini? Minuman orang kok diminum. Kemudian rokok, ada uang juga diambil," ujar Razman.
Bukti Tudingan
Namun saat ditanya apakah pihaknya memiliki bukti pencurian yang dilakukan polisi dan TNI ini, Razman tak bisa membuktikannya.
"Saya tidak katakan penjarahan, tapi yang pasti posisinya seperti ini. Meja berserakan semua. Ini tadinya penuh rokok, habis semua (rokoknya). Jadi bagaimana menggeledah, ini merampok sih," ujar Razman.
Seorang asisten Razman mencoba memperlihatkan foto-foto saat di Kafe Intan. Namun foto yang ditunjukkan tak menggambarkan adanya pengambilan barang-barang oleh polisi di dalam Kafe Intan. Fotonya hanya menunjukkan sejumlah polisi tengah duduk-duduk di dalam Kafe Intan.
Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti enggan terpancing dengan tudingan Razman tersebut. Krishna juga menolak menanggapi apa yang disampaikan Razman.
"Saya tidak mau menanggapi. Di sana juga ada anggota. Ada Kapolsek," ujar Krishna dalam pesan singkatnya.
Meski begitu, Krishna bukan berarti tak memonitor setiap perkembangan yang ada di Kalijodo. Menurut dia, anak buahnya di lapangan selalu mengirim informasi terkini.
"Ini saya pantau kok. Anak buah kan kirim juga video ke saya. (Tapi soal Razman) Saya tidak ingin komentar karena tidak melihat langsung dan belum ada laporan soal itu," ujar Krisna.
Advertisement
Tantang Krishna
Razman sendiri sebelumnya menantang Krishna. Tantangan itu disampaikan Razman setelah Krishna beserta anak buahnya melakukan kegiatan cipta kondisi pada Kamis 18 Februari malam.
Menurut Razman, apa yang dilakukan Krishna saat cipta kondisi telah bertolak belakang dengan tugas dan kewenangannya sebagai polisi. Bahkan Razman mengancam akan melaporkan Krishna terkait dengan tindakannya dalam cipta kondisi itu.
"Kalau di luar SOP, maka saya laporkan ke Propam Dia melakukan penyelewengan kekuasaan, dalam hal ini pejabat aparatur kepolisian, saya juga akan laporkan ke polri. Bilang sama Krishna Murti, saya tantang dia!" ujar Razman.
Tak berhenti di situ, Razman juga tak segan-segan Krishna hanya tebar pesona dengan melakukan kegiatan cipta kondisi. Krishna mendatangi Kalijodo jelang tengah malam dengan aparat bersenjata itu hanya ingin mencari popularitas.
"Saya terus terang, karena ini masing-masing sedang melakukan sesuatu, jangan ada indikasi keinginan untuk mencari-cari sesuatu, ingin lebih tampil daripada persoalan rakyat sebenarnya," ujar Razman.