Liputan6.com, New York- Selama ini banyak orang menduga rokok elektrik yang sering disebut vaping lebih baik daripada rokok biasa. Namun perlu diketahui rokok elektrik berpotensi merusak kekebalan tubuh di sistem pernapasan melebihi rokok tembakau.
Ketika seseorang menggunakan rokok elektrik, yang dihirup adalah uap dari cairan e-juice yang dipanaskan. Banyak yang menyebut cairan ini aman untuk dikonsumsi. Padahal penting diketahui bahwa mengonsumsi berbeda dengan menghisap, ini adalah perbedaan antara kinerja sistem pencernaan dan sistem pernapasan.
Baca Juga
Advertisement
"Sistem pencernaan dan pernapasan sangat berbeda. Di sistem pencernaan penuh dengan asam dan enzim yang akan memecah makanan. Sementara lingkungan di sistem pernapasan berbeda efeknya," terang profesor pediatrik dari University of North Carolina yang juga peneliti utama dalam studi ini, Ilona Jasper.
Studi pertama dilakukan terhadap efek cairan rokok eletrik rasa kayu manis yang ditambah cinnamaldehyde (senyawa kimia yang memberikan rasa manis pada rokok elektrik). Ternyata bahan kimia dalam cairan rokok elektrik ini secara signifikan mengganggu respon sel-sel imun yang melapisi saluran udara pernapasan.
Lalu peneliti membandingkan dengan sistem pernapasan bukan perokok dan perokok tembakau seperti dikutip laman Glamour, Minggu (21/2/2016).
Ternyata, pada perokok tembakau sejumlah gen kekebalan kunci ditekan. Namun pada pengguna rokok elektrik, mampu menurunkan respon imun pada sistem pernapasan dibandingkan rokok tembakau.