Liputan6.com, Jakarta Pujangga besar Harper Lee yang nyaris tertutup dari publikasi setelah karya sastra klasik Amerikanya berjudul "To Kill a Mockingbird" terbit pada 1960, dikebumikan di tempat peristirahatan terakhirnya Sabtu waktu setempat dalam upacara pemakaman keluarga di sebuah gereja di kota kelahirannya di negara bagian Alabama.
Upacara pemakaman itu berlangsung hanya satu hari setelah pengacara Lee mengabarkan sastrawati besar itu meninggal dunia dalam keadaan tertidur Jumat lalu pada usia 89 tahun di kota Monroeville.
Advertisement
Pemakaman yang dihadiri keluarga besar dan para sahabat Lee itu berlangsung di Gereja First United Methodist di Monroeville di mana profesor emeritus Universitas Auburn Wayne Flynt menyampaikan eulogi, kata pengacara Lee, Tonja Carter.
Pujangga besar yang setelah kematiannya mendapat pepujian dari tokoh-tokoh terkenal seperti Oprah Winfrey dan mantan Presiden George W. Bush itu dikebumikan di pemakaman keluarga, di samping makam ayahandanya, ibundanya dan saudarinya Alice, kata Carter.
Selama bertahun-tahun Lee tinggal bersama kakaknya, Alice Lee, di Monroeville, dan kemudian hidup di sebuah apartemen di New York.
Dia memenangi Hadiah Pulitzer pada 1960 untuk bukunya berjudul "To Kill a Mockingbird".
Novel ini mengisahkan kebencian rasial di wilayah selatan AS yang berpusat pada karakter pengacara Atticus Finch, ayahanda tersayang dari seorang pencerita muda bernama Scout, yang menghadapi massa kulit putih dan gagal membela seorang pria kulit hitam yang dituduh memperkosa seorang wanita kulit putih.
Pada novel kedua Lee, "Go Set a Watchman", yang dirilis tahun lalu dan langsung meledak menjadi bestseller, Atticus yang digambarkan telah menua memiliki pandangan rasial yang membuat Scout kecewa berat.
Lee kabarnya telah menulis "Go Set a Watchman" sebelum dia mengarang "To Kill a Mockingbird."
Selama bertahun-tahun, wanita pemalu yang tidak pernah menikah ini, tinggal menyendiri dan selalu menolak diwawancarai media, demikian Reuters.(Ant)