Liputan6.com, Pulau Lesbos - Gelombang pengungsi dari Suriah dan Irak akibat perang bersaudara dan teroris ISIS yang mencapai Eropa membawa kisah haru tersendiri. Mulai dari kematian di tengah laut, kehilangan harta benda hingga terpisahnya anggota keluarga satu sama lain.
Namun, kali ini terjadi dengan satu keluarga dari Irak sungguh unik dan tak kalah mengharukan.
Mereka memutuskan membawa seluruh anggota keluarganya tak terkecuali hewan peliharaan mereka. Ketika ISIS menguasai sebagian besar kota-kota di Irak, Kunkush si kucing dibawa serta di keranjang oleh majikannya yang mencari suaka ke Eropa.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari Al Arabiya pada Senin (22/2/2016), sesampainya di Pulau Lesbos, Yunani pada Oktober tahun lalu, kucing itu kabur keluar dari keranjangnya. Entah kemana.
Namun, nasib baik berpihak kepada keluarga dan peliharaan itu.
Setelah berbulan-bulan mengharapkan kucingnya kembali, Rehab Al Alaf menceritakan kepada harian Verdens Gang pada Sabtu lalu, bahwa kucing yang hampir berusia 3 tahun itu akhirnya kembali berkumpul dengan keluarga pemiliknya di kota Steinkjer, Norwegia, yang berjarak lebih dari 2.000 km dari tempatnya kabur.
Menurut wanita pengungsi Irak itu, sejumlah sukarelawan menemukan kucing itu di Pulau Lesbos dan mengunggah foto-fotonya ke media sosial.
Bukan hanya itu, para sukarelawan menggalang dana hingga $1640 (Rp 22 juta) untuk membayar dokter hewan dan ongkos penerbangan sang kucing supaya bisa bertemu kembali dengan keluarga pemiliknya.
Kunkush kucing berwarna putih itu pun sempat diberi nama Dias oleh para relawan pengungsi. Dias dalam Yunani modern adalah Dewa Zeus. Mereka juga sempat menyebarkan poster hewan malang itu ke seantero Yunani dan Berlin.
Suva Al Alaf, ibunda Rehab, mengatakan kepada harian Tronder-Avisa bahwa keluarga mereka melarikan diri dari kota Mosul setelah mendapatkan ancaman dari ISIS.
Ia dan 5 orang anaknya berjalan kaki melalui Turki sambil membawa kucing itu di dalam keranjang. Namun pengungsi berkaki empat itu malah kabur di pulau Lesbos.