Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian yang dilakukan di Toronto menemukan, anak usia satu tahun yang jarang terkena sinar matahari mungkin memerlukan asupan vitamin D.
Meski mereka masih diberikan ASI, kata peneliti, kebutuhan vitamin D dari sinar matahari akan membantu pertumbuhannya. Semakin jauh mereka dari garis khatulistiwa, semakin rendah pula asupan vitamin D-nya.
"ASI tidak mencukupi kebutuhan vitamin D. Anak-anak yang hidup jauh dari sinar matahari direkomendasikan untuk mengonsumsi vitamin D 400 IU," ujar Canadian Paediatric Society.
Baca Juga
Advertisement
Menurut rekan penulis studi yang juga dokter anak dan peneliti di Rumah Sakit St Michael di Toronto, Dr Jonathon Maguire, para ilmuwan dalam hal ini bukan meragukan ASI sebagai sumber nutrisi anak. Hanya saja, ada beberapa anak di belahan dunia yang kurang memiliki asupan sinar matahari tidak tumbuh kembang dengan baik.
Organisasi Kesehatan Dunia sebelumnya juga merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan dan terus dilakukan di samping pemberian makanan padat untuk tahun pertama dan kedua (MPASI).
"Hasil studi ini mendukung American Academy of Pediatrics dalam rekomendasi suplemen vitamin D selama menyusui. Hal ini menunjukkan, hanya karena seorang anak telah mencapai usia satu tahun tidak berarti suplemen vitamin D dihentikan," katanya.