Liputan6.com, Wellington - Seorang wanita bernama, Anna Cochrane, belum lama ini berhasil memecahkan rekor dunia atas aksi rekstok gantung tertinggi. Upayanya itu ia lakukan dari atas balon udara dari ketinggian 10.400 dan 11.400 kaki atau sekitar 3.474 meter, yang berlangsung selama 5 menit.
Bukti atas pemecahan rekor itu telah diajukan, namun ia dan timnya harus menunggu penelitian dan diverifikasi oleh petugas Guinness World Records sebelum rekornya dianggap sah.
Wanita yang bekerja sebagai paramedis dan guru pilates ini berhasil melakukan aksi mendebarkan tersebut pada Hari Valentine, 14 Febuari lalu. Upaya pemecahan rekor nan mendebarkan itu mendapatkan pengamanan ketat. Menurut laporan, 11 orang ikut terlibat dalam aksinya bergelayut di langit.
Kesebelas orang itu berada di dalam balon udara di mana Cochrane melakukan aksinya. Mereka di antaranya awak kamera, pilot, 2 saksi, petugas pengaman tali serta 3 penerjun payung.
Dilansir dari Daily Mail, Senin (22/2/2016), agar diterima sebagai rekor dalam Guinness World Records, Cochrane harus menghadirkan saksi khusus dan independen di atas balon udara.
Rekstok gantung tertinggi sebelumnya dilakukan dari ketinggian 2.171 kaki.
Bergelayut di atas langit Ashburton, Selandia Baru, membuat aksi pemecahan rekor itu tak lepas dari cedera. Cochrane, mengalami dislokasi pada tulang rusuknya selama 1 menit, meskipun akhirnya berhasil menyelesaikan impiannya.
Baca Juga
Advertisement
Sesampainya di daratan, Cochrane mengatakan ia merasakan nyeri, tapi adrenalin masih memacu jantungnya.
"Aku bangga sekali dengan timku, aku tak percaya hal ini baru saja terjadi," ungkapnya.
"Sebagian diriku mengatakan semua ini terlalu sulit dan tak bisa dilakukan, namun pada kenyataannya semua berjalan dengan lancar. Aku merasa sangat beruntung bisa memiliki orang-orang hebat dalam upaya ini."
Kepada Mail Australia, Cocharne mengatakan dirinya sudah berlatih melakukan atraksi sirkus selama 7 tahun. Ia memilih melakukan rekstok gantung 1 tahun lalu, khusus untuk memecahkan rekor dunia.
"Latihan yang kulakukan sebelumnya mengisyaratkan aku memiliki kekuatan dan kesehatan untuk melakukan rekstok gantung. Di samping itu, aku harus melakukan rutinitas untuk diperagakan dalam ketinggian dengan pengamanan dan tali-tali," ungkapnya.
"Setiap hari aku melakukan sesuatu yang bisa membantu diriku dalam memecahkan rekor ini."
"Latihan itu bisa apa saja aku lakukan, dari sesi di gym, rekstok gantung atau hanya sekadar sesi peregangan. Dan biasanya aku akan berlatih selama 2 jam."
Menurut Cocharne, dibanding aktivitas sirkus lainnya, rekstok gantung yang paling menantang untuk dipelajari.
"Anda harus melengkungkan tubuh pada sebuah batang besi, jadi tak mengherankan jika aku memar, kulit tangan mengelupas dan kapalan selama 1 tahun!"
Setelah melakukan aksinya itu, tadinya Cochrane akan meluncur ke Bumi dengan terjun payung. Namun cedera telah menggagalkan niatnya.
Tim pendukung dari Sky Diving Kiwis tetap melakukan aksi terjun payung sesuai rencana tanpa Cochrane.
Upaya ini juga dilakukannya untuk menggalang dana program mementor anak bernama Big Brothers Big Sisters. Hingga kini 1.700 dolar Australia telah dikumpulkan.