Liputan6.com, Malappuram - Di sela-sela pekerjaannya sebagai sales farmasi, seorang pria asal India bernama Rahman Uppoodan memiliki hobi yang cukup menarik. Penangkap ular.
Setiap harinya ia memastikan ponselnya tetap menyala, agar siapa saja yang memiliki masalah dengan ular bisa menghubunginya.
"Semua dokter di wilayahnya tahu bahwa ia seorang ahli dalam menangkap dan menyelamatkan ular. Mereka tak ada masalah dengan itu, perusahaanku bahkan mengatahuinya. Sebaliknya, mereka menyarankan untuk memanggil aku, karena jika penanganannya salah, seekor ular bisa menjadi fatal," ungkap pria berusia 42 tahun yang menawarkan jasanya secara cuma-cuma.
Keahliannya itu ia dapatkan ketika berusia 15 tahun, awalnya ia melepas ular-ular yang terperangkap jaring ikan di kali dan sungai kecil dekat rumahnya.
"Waktu kecil aku dan teman-temanku suka menangkap ikan di sungai dan danau dekat rumah. Tapi ketika ada ular terperangkap, teman-temanku tidak berani melepaskannya. Akhirnya aku yang turun tangan, dan sejak itu telah menjadi tanggung jawabku," kata pria asal Malappuram.
Dikutip dari New Indian Express, Senin 22 Februari 2016 tanggung jawabnya itu telah menjadi hobi utamanya. Sampai ia mengubah perkarangan belakang rumahnya menjadi tempat penyimpanan sementara untuk telur ular dan ular berbisa.
"Banyak yang anggap pekerjaanku berbahaya. Tapi aku dan keluarga sudah terbiasa dan kami merasa bukan sebagai sesuatu yang membahayakan," ungkap Rahman yang hidup bersama istri dan keempat anaknya.
Baca Juga
Advertisement
Selama ini, Rahman telah menangkap sekiranya 11.000 ular, diantaranya viper, king cobra dan piton. Dan jika ia menemukan telur saat melakukan penyelamatan, ia bawa ke rumah dan diletakkan tempat khusus yang sudah disediakan ketika telur menetas.
"Petugas hutan melakukan kunjungan ke rumahku seminggu sekali untuk melihat jika ada tangkapan baru. Semua ular yang kutangkap akan dilepas kembali ke alam liar."
Bagi Rahman, menangkap ular berbisa merupakan salah satu dari hobi yang memacu adrenalin di dalam tubuhnya.
Ia juga mengaku sebagai pelari marathon dan pernah ikut serta dalam sejumlah acara penting seperti lomba lari Mumbai dan Chennai. Dan ia belum pernah mendapatkan pelatihan dalam penanganan ular seumur hidupnya.
"Sudah lama aku melakukan pekerjaan ini, dan aku mempelajarinya sendiri. Seorang teman dari Australia bahkan memberikan aku tongkat khusus untuk menangkap ular secara profesional," ungkapnya.
Meski terlihat mudah, pekerjaannya itu tak lepas dari gigitan ular. Ia bahkan pernah dipatok oleh seekor bayi kobra pada jarinya.
"Ketika itu aku dirawat selama satu minggu setelah mendapati obat penawar. Aku tak pernah mengira bayi ular itu akan menggigitku," katanya.
Selain itu, Rahman kini memberikan pelajaran terhadap ular. Dan sejauh ini ia telah melakukan 150 sesi bagi petugas hutan dan anak-anak sekolah.
Saksikan keahlian Rahman dalam menangkap ular kobra pada 2013 lalu.