Pangkas Rantai Distribusi Ayam, KPPU Minta Bantuan Gojek

Dengan memanfaatkan aplikasi yang dimiliki Gojek, diharapkan bisa memangkas rantai distribusi dan meminimalisir permainan harga ayam.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 22 Feb 2016, 21:35 WIB
Ceo GO-JEK Indonesia Nadiem Makarim saat jumpa pres perekrutan pengendara Go-Jek di Hall A Basket Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/15). Fenomena ojek online dengan aplikasi di hanphone kini banyak diminati. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berencana memanggil CEO Gojek Nadiem Makarim dalam waktu dekat. Pemanggilan tersebut bertujuan untuk mencari solusi terkait fluktuasi harga ayam.

Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan, pihaknya berharap bantuan manajemen Gojek terkait aplikasi yang dimiliki layanan jasa antar online ini. Dengan memanfaatkan aplikasi yang dimiliki Gojek, diharapkan bisa memangkas rantai distribusi dan meminimalisir permainan harga ayam di pasar.

"Makanya saya besok mau panggil Nadiem Makarim di KPPU. Kita mau aplikasi Gobox punya Gojek, aplikasi online. Misal restoran di Bandung dia butuh ayam‎, sudahlah langsung aja ke peternak nanti Gobox yang antar. Itu potong rantai distribusi," ujarnya, Jakarta, Senin (22/2/2016).


Dia berharap, dari pertemuan tersebut akan ada titik temu untuk mengatur rantai distribusi ayam. Penyesuaian teknologi dikatakan bisa untuk mengatur distribusi ayam. "Kita pikirkan perlu terobosan teknologi untuk memotong distribusi panjang ini," dia menegaskan.

KPPU juga memutuskan untuk memperkarakan dugaan kartel ayam. Sebanyak 12 perusahaan akan menjalani sidang yang bakal dilaksanakan pada awal Maret 2016 dan diperkirakan bakal memakan waktu sekitar 6 bulan.

Syarkawi Rauf mengatakan, 12 perusahaan tersebut diduga melakukan kartel. Lantaran, 12 perusahaan dicurigai mengatur pasokan ayam sehingga membuat harga ayam tinggi.

"KPPU sudah tetapkan 12 perusahaan ayam diduga melakukan kartel. Kartelnya terkait afkir dini parent stock yang dilakukan oleh 12 perusahaan itu untuk mengatur pasokan DOC. Waktu itu harga semakin tinggi. Kesepakatan untuk afkir dini kan sebenarnya sudah kartel di dalam UU persaingan," ungkap dia. (Amd/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya