Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana maju pada Pemilihan Kepala Daerah DKI pada 2017. Melepas atribut partainya, pria yang akrab disapa Ahok itu berencana maju menggunakan jalur independen.
Teman Ahok, itulah tagline yang digunakan mantan Bupati Belitung Timur itu untuk mengerahkan para simpatisannya, guna mencari dukungan melalui KTP. Kemudian, bagaimana langkah Ahok jika maju sebagai independen?
Lembaga Survei Populi Center menakar kekuatan Ahok dari sudut independen. Menurut peneliti Populi, Nona Evita, melalui survei yang dilakukannya pada 13-17 Februari dengan 400 responden di seluruh wilayah DKI Jakarta, kans Ahok maju melalui jalur itu lebih besar mendapatkan perhatian masyarakat.
"Masyarakat yang mendukung Ahok maju lewat jalur independen ada 67 persen dan sisanya tak mendukung. Sedangkan bila lewat partai, hingga saat ini yang mendukung 62 persen, sedangkan sisanya tak menyetujui Ahok maju lewat independen," ujar Evita di Jakarta, Senin (22/2/2016).
Baca Juga
Advertisement
Melalui surveinya pun, menurut Evita, Ahok dengan sejumlah kebijakannya, masih mendapatkan perhatian. Masyarakat DKI pun masih percaya bahwa suami dari Veronica Tan itu, akan membawa perubahan di ibu kota.
"Sebanyak 70 persen, masyarakat yakin dengan Ahok, dimana sisanya cukup sedikit tidak mempercayainya," ungkap dia.
Sebagai bukti kekuatan Ahok, Evita pun melakukan head to head dengan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, yang didukung oleh banyak partai. Hasilnya, Ahok yang maju sebagai independen masih unggul.
"Basuki memperoleh 59 persen suara sedangkan Ridwan Kamil hanya memperoleh 25,5 persen. Dan hanya 11,5 persen belum memutuskannya dan 4 persen tidak menjawab," pungkas Evita.
Karena itu, menarik hasil tersebut dibuktikan faktanya. Apakah Ahok benar maju sebagai independen, yang rencananya Mei ini akan segera dideklarasikan untuk kembali bertarung dalam memperebutkan kursi DKI 1 lagi. Lihat saja nanti.